Anak-anak di Dieng Berbicara Ngelantur Sebelum Rambut Gimbalnya Tumbuh
Bukan benda elektronik mahal atau perhiasan mewah yang diminta Naili Zahra (6), bocah berambut gimbal asal Kecamatan Garung, Wonosobo.
Editor: Y Gustaman
Permintaannya telah terpenuhi. Rambut gimbal yang setahun tumbuh di kepalanya telah dipotong dan dilarung ke telaga.
"Harapannya, tidak tumbuh gimbal lagi. Dan saat dewasa nanti menjadi anak berguna," ucap Slamet, ayah Zahra, Sabtu (29/7/2017).
Slamet mengungkapkan, kemunculan rambut gimbal pada anaknya terjadi saat putrinya berusia 4,5 tahun.
Awalnya, ia tak mengira gejala sakit yang dialami anaknya saat itu adalah tanda dimulainya pertumbuhan rambut gimbal.
Mendadak, Zahra demam. Selain mengalami gangguan fisik, bocah itu juga sering berbicara ngelantur seperti kesurupan.
Tak lama kemudian, sebagian rambut anaknya yang semula lurus berubah menggumpal seperti lengket terkena perekat.
Slamet yang mulai panik lantas membawa anaknya ke dokter untuk berobat. Dokter menyebut anaknya hanya mengalami demam biasa.
Ia pun menanyakan musabab kepala anaknya tumbuh rambut gimbal. Untuk masalah itu, dokter tak mampu menjawab. Karena merasa ada yang aneh, Slamet membawa anaknya ke orang pintar.
Slamet akhirnya memperoleh jawaban dari kejadian aneh yang dialami putrinya. Orang pintar itu menyebut, sakit yang dialami anaknya petanda awal pertumbuhan rambut gimbal.
"Katanya, itu tanda anak saya mau tumbuh gimbal," katanya.
Anak-anak gimbal di dataran tinggi Wonosobo hingga Banjarnegara dipercaya sebagian masyarakat sebagai titisan Kyai Kolodete, leluhur atau danyang masyarakat setempat.
Rambut gimbal yang tumbuh di kepala anak-anak itu dipercaya titipan Kyai Kolodete yang konon juga berambut gimbal.