Polusi Udara Bikin Palembang Berkabut
Kabut itu dapat mengurangi jarak pandang di pagi hari. Namun, beranjak siang akan berkurang karena radiasi matahari.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Yandi Triansyah
TRIBUNNEWS.COM PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan prakiraan cuaca di sebagian besar di Sumsel udaranya kabut, Senin (31/7/2017).
Namun, BMKG mengklaim udara di Palembang berkabut karena polusi (haze), kabut akibat proses kondensasi di permukaan (fog) dan kabut karena asap (smoke).
Berdasarkan pantauan Sripo dari gedung RS RKCharitas pukul 09.00 tampak kabut tipis berwarna keabu-abuan menyelimuti kota palembang.
Seksi Data dan Informasi BMKG Sumsel, Dara, menjelaskan polusi yang mengakibatkan udara berkabut jika dilihat dari jauh, haze ini akan berwarna keabuan atau agak kecokelatan.
Hal ini terjadi akibat faktor udara yang kering.
Namun, partikel-partikel yang ada di dalam kabut (haze) ini dapat bertindak sebagai inti kondensasi terjadinya titik titik embun yang dapat membentuk "wet haze".
"Haze ini dapat mengurangi jarak pandang pada pagi hari, namun beranjak siang seiring dengan pemanasan radiasi matahari maka akan berkurang dan menghilang," jelasnya.
Saat disinggung apakah kabut karena dampak kebakaran hutan, Dara menegaskan kebakaran lahan sejauh ini masih dapat ditangani.
Meski begitu, diakuinya tetap memberikan kontribusi dalam menyumbang partikel kering hasil pembakaran.(*)