Aceh Punya Potensi Pariwisata, Bisa Buka Lapangan Pekerjaan dan Investasi
Sektor yang saat ini juga menjadi perhatian serius dari pemerintah itu pun sangat menjanjikan dan luar biasa jika dikelola dengan baik.
TRIBUNNEWS.COM - Aceh memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa untuk dikembangkan. Sektor yang saat ini juga menjadi perhatian serius dari pemerintah itu pun sangat menjanjikan dan luar biasa jika dikelola dengan baik.
Apalagi, sebagai daerah yang menerapkan Syari’at Islam, Aceh sangat cocok untuk mengembangkan pariwisata religi, pariwisata sejarah, wisata alam, kuliner dan pengembangan ekonomi kreatif lainnya.
Demikian dikatakan Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Tim Kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Aceh, Teuku Riefky Harsya, saat pertemuan dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Forkopimda Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kajati Aceh, Rektor Unsyiah, Rektor Unimal, Ketua Harian KONI Aceh serta sejumlah Kepala SKPA terkait di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Senin (31/7/2017).
“Sektor pariwisata mempunyai peluang yang luar biasa untuk menyelamatkan Aceh pasca berakhirnya dana otonomi khusus yang akan berakhir 12 tahun mendatang. Dan berdasarkan hasil penelitian, sektor ini juga membuka lapangan kerja dan investasi yang termasuk dalam kategori paling murah,” sambung Riefky.
Politisi F-PD itu yakin, dengan sinergi yang baik antara Pemerintah Kabupaten dan Kota, Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Pusat, maka sektor pariwisata akan menambah mampu meningkatkan pendapatan daerah dan berimbas pada menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh.
“Kami melihat ada niat dan visi yang sama dari Gubernur dan Wagub terpilih untuk fokus pada sektor pariwisata. Kami yakin, hal yang bersama kita perjuangkan ini akan bermanfaat, baik untuk kita maupun generasi penerus di Aceh,” harap politisi asal dapil Aceh I itu.
Sementara itu usai pertemuan, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, pihaknya akan mulai meningkatkan pengembangan pariwisata. Ia mengakui, saat ini dalam pengembangan sektor ini, masih banyak ditemui kekurangan.
Terkait persiapan Sail Sabang 2017, Irwandi menjelaskan masih ada kekurangan-kekurangan yang harus segera dilengkapi. Kekurangan itu terkait sarana prasarana, diantaranya transportasi dan akomodasi. Untuk transportasi, masih ditemui permasalahan penyebrangan melalui jalur laut antara Aceh dengan Sabang.
“Kami berharap kepada Komisi X DPR RI, yang kurang-kurang itu harus segera ditutupi. Kami juga berusaha menutupi (melengkapi, red) itu,” imbuh Irwandi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Irwandi meminta Komisi X DPR dapat menberikan solusi terhadap 43 mahasiswa asal Aceh yang terlantar di Turki, yang merupakan mantan penerima beasiswa dari lembaga Fethullah Gulen. Pasalnya, pasca peristiwa kudeta seluruh lembaga terkait Fethullah Gulen, dibekukan operasionalnya oleh Pemerintah Turki atas perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Pemerintah Aceh sudah sangat banyak memberikan beasiswa. Tahun ini saja, sebanyak 130 ribu anak yatim yang mendapatkan beasiswa dari jenjang SD hingga SMA yang mendapatkan bantuan pendidikan sebesar Rp 2,4 juta. Jika dilihat nominalnya memang tidak banyak, tapi jika dikalikan 130 ribu orang, maka jumlahnya juga sangat besar,” ungkap Irwandi.
Irwandi melanjutkan, Pemerintah Aceh juga memberikan bantuan biaya pendidikan untuk sarjana mulai dari S1, S2 dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan jumlah yang cukup banyak. “Nah untuk yang 43 mahasisa ini, kami minta Komisi X DPR dapat mencarikan solusinya,” pinta Irwandi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.