Petani Sulawesi Barat Keluhkan Bibit Kakao Yang Didatangkan Dari Luar
Petani kakao di Mamuju, Sulawesi Barat menghadapi banyak masalah. Dari persoalan akses bibit, pupuk NPK Phonska, hama, hingga lahan.
TRIBUNNEWS.COM - Petani kakao di Mamuju, Sulawesi Barat menghadapi banyak masalah. Dari persoalan akses bibit, pupuk NPK Phonska, hama, hingga lahan menjadi keluhan mayoritas petani kakao.
Inilah temuan yang didapat Tim Komisi IV DPR RI saat berkunjung ke Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (31/7), tepatnya di Kebun Raya Pertanian Desa Batuampa, Kecamatan Papalang.
Masalah ini telah menurunkan produktivitas petani setempat. Saat berdialog, para petani kakao tersebut meminta bantuan Komisi IV untuk membantu masalah ini. Selama ini, bibit kakao didatangkan dari luar Sulbar.
Mestinya, keluh para petani, bibit kakao didatangkan dari Sulbar sendiri. Langkah ini bisa mensejahterakan para petani Sulbar dari hasil pembibitan.
"Saya akan membantu dan mendukung keinginan para petani dengan dibantu juga oleh pemerintah pusat dan provinsi agar mereka bisa mendengarkan keinginan sekaligus membantu persoalan ini," kata Wakil Ketua Komisi IV Roem Kono saat memimpin tim kunjungan kerja ini.
Anggota Komisi IV Sulaeman L Hamzah yang ikut meninjau, mengatakan bahwa Dinas Pertanian setempat harus turun ke lapangan memberi penyuluhan kepada petani di Mamuju, agar kerusakan kakao tidak semakin parah.
Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membantu para petani ini
Selain itu, perlu ada gerakan berkelanjutan secara nasional untuk meningkatkan produksi dan mutu kakao.