Pesan Terakhir Istri Kades Cantik pada Sang Suami Sebelum Tewas Dibunuh
Suami korban yang juga juga Kepala Desa Sidojangkung menurutkan, sebelum kejadiaan, Luluk pamit berangkat kerja, pukul 09.00 wib.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Luluk Diana (38), warga Desa Sidojangkung, RT 10/RW III, Kecamatan Menganti yang ditemukan tewas di hutan Watublorok, Mojokerto, Selasa (8/8/2017) sering mengambil uang ke bank dalam jumlah besar sendirian.
Menurut Sugiyanto, suami korban yang juga juga Kepala Desa Sidojangkung menurutkan, sebelum kejadiaan, Luluk pamit berangkat kerja, pukul 09.00 wib.
"Kebetulan saya sedang rapat di luar kota. Istri pamit (izin) kerja via telepon jam sembilan pagi. Setelah itu tidak ada kontak lagi," kata Sugiyanto, saat menunjukan foto keluarga, Rabu (9/8/2017).
Setalah putus kontak itu, Sugiyanto berusaha mencari kabar melalui teman-temannya dan kepolisan sektor Menganti.
Tak lama ia justru mendengar kabar mengejutkan sore harinya, jika istrinya telah ditemukan tewas.
"Informasinya, pukul 10.22 wib telah mencairkan uang di bank wilayah Mojokerto sebesar Rp 150 juta. Apakah ada yang mengikuti atau tidak tahu. Padahal tidak pernah ke bank Mojokerto. Biasanya, kalau tidak ke PTC atau di Citraland," imbuhnya.
Sugiyanto menambahkan, uang Rp 150 juta itu untuk memberi tanda jadi pembelian tanah plus rancangan juga untuk pengembangan perumahan.
"Uang itu untuk uang muka pembelian tanah untuk pengembangan perumahan," katanya.
Salah satu tetangga Luluk Diana menuturkan, almarhumah dikenal sangat baik kepada warga.
Bahkan ia tidak pernah membeda-bedakan antara warga satu dengan lainnya.
Sedangkan usaha perumahan yang dijalankan Luluk Diana sudah lama dilakukannya.
"Ada tiga perumahan yang sudah dikembangkan. Sebelum menjadi istri lurah sudah usaha perumahan," kata tetangga almarhum saat di rumah duka.