Penjaga Rumah Sukarno Sering Ditakut-takuti Warga, Katanya Ada Hantu Monyet
Di kawasan Jalan Dewi Sartika Kota Bandung terdapat rumah tua yang berusia hampir 100 tahun. Rumah tua tersebut merupakan hasil karya Sukarno
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di kawasan Jalan Dewi Sartika Kota Bandung terdapat rumah tua yang berusia hampir 100 tahun.
Rumah tua tersebut merupakan hasil karya presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno.
Meski berada di pusat kota dan dihimpit oleh gedung besar, bangunan rumah karya Presiden Sukarno ini masih berdiri kukuh.
Saat ini rumah tersebut ditempati oleh seorang penjaga bernama Dedi Syahrial.
"Udah sekira empat bulan saya tinggal di sini bersama istri dan anak saya," ujar Dedi saat ditemui wartawan Tribun Jabar, Kamis (9/8/2017).
Dedi mengatakan kondisi bangunan rumah karya Presiden Sukarno ini begitu memprihatinkan saat pertama ia datang.
Baca: Jemaah Cerita Ibunya Sakit Jantung karena Batal Umrah Gunakan Jasa First Travel
Selain atap yang bocor, lanjut Dedi, rumput-rumput liar pun memenuhi halam rumah karya Presiden Sukarno ini.
Menurut Dedi rumah karya Presiden Sukarno ini sempat kosong bertahun-tahun hingga akhirnya sang pemilik rumah memintanya untuk menempati dan menjaga rumah ini.
"Kalau tidak salah kata cucu pemilik rumah ini, terakhir kali rumah ini dihuni pada tahun 2011," ujar Dedi.
Dedi juga mengatakan keluarga pemilik rumah ini sempat bercerita akan menjual rumah ini, namun karena harganya tidak cocok,tidak jadi dijual.
Baca: Blusukan Ala Bung Karno, Mulai dari Sawah Hingga Kawasan Pelacuran
Dedi juga mengatakan selama tinggal di rumah ini banyak tetangga yang menakut-nakuti dirinya.
"Iya ada warga bilang katanya di sini ada makhluk halus semacam monyet begitu," ujar pria yang berasal dari Aceh ini.
Dedi juga mengatakan banyak tetangga yang sering lihat makhluk-makhluk halus saat lewat rumah ini.
Namun Dedi mengatakan dirinya beserta anak istrinya tidak pernah sekali pun mengalami gangguan dari makhluk-makhluk yang seperti diceritakan tetangga-tetangganya.
"Anak saya padahal masih bayi tapi enggak pernah rewel dan memang kami sekeluarga tidak pernah diganggu juga," ujar Dedi.
Dedi mengatakan berdasarkan cerita warga sebelum ia dan keluarganya menempati rumah karya Presiden Sukarno ini, ada dua wanita yang tinggal di rumah ini.
Katanya, lanjut Dedi, dua wanita tersebut sering membawa laki-laki tak dikenal ke dalam rumah.
"Mungkin penunggu di sini tidak suka jika dua wanita tersebut membawa laki-laki dan mungkin melakukan hal-hal tidak senonoh jadi diganggu," ujar Dedi sambil tersenyum.
Pantauan Tribun Jabar sendiri mendapatkan rumah karya Presiden Sukarno ini masih berdiri kukuh di belakang gedung pusat perbelanjaan ITC Kebon Kalapa.
Di dalam rumah ini terdapat satu ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu ruang keluarga.
Lantai pada bangunan rumah ini pun masih asli yang didominasi warna merah. Selain itu rumah ini pun masih menggunakan pintu berbahan kayu jati.
Antara lantai dan atap rumah memiliki tinggi sekira lima meter.
Terlihat juga tembok setebal sekira 20 senti meter sudah retak.
Dedi mengatakan retaknya tembok kemungkinan dikarenakan oleh rembasan air hujan.
"Mungkin karena gentengnya bocor jadi sewaktu hujan airnya masuk dan membasahi tembok," ujar Dedi.
Seperti rumah karya Bung Karno lainnya yang terdapat di Kota Bandung, rumah ini pun memiliki atap berbentuk limas dan terdapat ornamen batu menyerupai palu gada di puncak atapnya.
Berdasarkan buku "Jendela Bandung" yang ditulis oleh Her Suganda, rumah ini dibangun pada tahun 1922.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.