Lomba Balap Karung Bubar Usai Lihat Sahrian Roboh Berlumuran Darah
Sahrian (36) warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendadak roboh terkena tusukan dari belakang oleh JN (27)
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Fathurahman
TRIBUNNEWS.COM, BARITO TIMUR - Suasana kegembiraan dalam merayakan 17 Agustus 1945 atau HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72 tahun mendadak menjadi peristiwa berdarah mengerikan, Rabu (16/8/2017) sekitar pukul 16.00 WIB, tepatnya RT 06 Desa Hayaping di lapangan bola voli saat diselenggarakan lomba balap karung untuk memeriahkan Dirgahayu RI 72 tahun.
Adalah Sahrian (36) warga Desa Hayaping, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendadak roboh terkena tusukan dari belakang oleh JN (27) pelaku.
Suasana pun menjadi gaduh warga yang sedang ramai-ramainya mengikuti kegiatan tahunan peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut langsung kocar kacir dan berhamburan.
Pria yang selama ini dikenal warga setempat ramah tersebut mengehembuskan nafas terakhir di TKP setelah di roboh bersimbah darah di hadapan ratusan warga yang menghadiri acara tersebut.
Belum diketahui persis penyebab penusukan tersebut, namun Kapolres Bartim AKBP Raden Petit Wijaya SIK mngatakan masih mendalami kasusnya.
"Memang ada pembunuhan dan pelaku sudah diamankan. Kini diperiksa oleh penyidik. Demikian pula dengan saksi-saksi," katanya.
Dari keterangan warga setempat, sebelum terjadi penusukan itu, Sahrian dan JN sempat berbicara namun tidak diketahui materinya. Kemudian JN pulang ke rumah dan kembali mendatangi Sahrian dari posisi belakang dan tiba-tiba menusukkan pisau ke arah Sahrian.
Sahrian mengalami tusukan dipunggung kiri dan langsung berupaya menyelamatkan diri namun langsung roboh tergeletak.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Tamiang Layang. Namun ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Luka tusukan itu diduga sangat dalam hingga mengenai organ vital dan membuat korban kehabisan darah. Pelaku sempat lari dari lokasi kejadian namun akhirnya menyerahkan diri ke aparat kepolisian setempat.