Pembakar Gedung Rektorat PTN Buat Status Saya Enggak Terima ya Allah Disingkirkan
Gedung Rektorat Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh ludes terbakar, Jumat (18/8/2017) pagi.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Safwandi, mantan pegawai kontrak Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh yang membakar gedung rektorat sempat curhat di media sosial facebook. Ia enggak terima diberhentikan.
“Saya enggak terima ya Allah kalau alasan tidak masuk kerja jadi alasan saya disingkirkan. Ya Allah tunjukkan keadilan. Keadilan yang maha besar,” tuliskan lewat status Facebook, pada 26 Maret 2017.
Dia menyampaikan sebelum punya masalah, selalu masuk kerja, enggak pernah terlambat, dan setiap Sabtu dan Minggu tetap kerja alias enggak libur. Bahkan, sebagai operator Aula Biro Rektorat Unimal terpaksa kerja hingga malam.
Baca: Temukan Duit Polisi Rp 2 Juta 11 Tahun Lalu, Badrun Baru Bisa Mengembalikannya Minggu Lalu
“Sebelum masalah datang, saya masuk kerja enggak pernah terlambat. Sabtu dan Minggu enggak ada waktu libur karena operator di Aula malam pun jadi kerja. Saya harus ada disaat ada kegiatan mahasiswa. Dulu gaji kami tidak dibayarkan selama enam bulan dimana keadilanmu? Wahai pejabat universitas. Kalian sangat egois semoga Allah menyadarkan kalian,” tulisnya di status facebooknya.
Sebelumnya, dia juga sempat curhat merasa disingkirkan karena pejabat di Unimal takut enggak bebas “bermain” bila masih kerja di Unimal. Bahkan, ia sempat menyampaikan semua unek-uneknya ke seseorang.
Begini, kutipan curhatnya, yang dikutip dari akun facebooknya
“Aku sadar kenapa aku disingkirkan bisa jadi karena dia takut tidak bebas bermain kalau aku masih di situ dengan mulutku yang kayak ember. Soalnya, sebelumnya, dia dilantik aku sudah ngomong semua ke dia tentang semua unek-unek aku,” katanya.
“Salah aku sendiri kenapa discommunication sehingga aku salah tempat curhat, aku enggak nyangka dan tidak pernah tahu kalau dia besok mau dilantik Bisa jadi, kerja sama yang bagus soalnya aku dulunya pernah cekcok juga di tempat bagian kerja sebelum dia dilantik,” tambahnya”
“Tapi, enggak masalah masih ada yang maha adil, aku tidak berharap banyak lagi dari situ, karena bila Allah berkehendak apa saja jadi mungkin. Sebenarnya banyak sih yang mau aku luapkan namun untuk apa enggak penting, aku sadar siapalah aku, aku hanya cekupret yang mengharap belas kasihan itu mungkin dihati mereka,” ungkapnya.
Sebelumnya, Gedung Rektorat Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh ludes terbakar, Jumat (18/8/2017) pagi. Alhasil, kerugian material ditaksir mencapai puluhan miliar.
Humas Universitas Malikussaleh, Masriadi Sambo mengatakan, seluruh gedung sudah ludes dilalap dijago merah. Sehingga, kerugian material cukup besar. Bahkan, server internet juga hangus.
"Kerugian mencapai puluhan miliar, habis semua. Gedung saja ditaksir Rp 6-7 miliar dan fasilitas banyak tak diselamatkan seperti server yang harganya cukup mahal," ujarnya saat dihubungi Tribun-Medan.com, Jumat (18/8/2017) siang.
Dia menambahkan, pelayanan administrasi di kampus otomatis terhenti. Namun, diprediksi pelayanan mahasiswa kembali diaktifkan pada Sabtu (19/8/2017) pagi. Rektorat akan memanfaatkan sisi kiri gedung yang belum terbakar, berdekatan dengan Aula Unimal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.