Cawagub dari Golkar Dinilai Bisa Muluskan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar
Emrus Sihombing menilai Partai Golkar jeli melihat dinamika politik mutakhir di Jawa Barat dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai Partai Golkar jeli melihat dinamika politik mutakhir di Jawa Barat dalam menghadapi Pilkada Serentak 2018.
Dengan memunculkan wacana baru yakni peluang mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan menyodorkan sejumlah nama yang potensial menjadi cawagub, maka Partai Golkar lebih leluasa dalam menentukan calon yang akan diusung nanti berdasarkan peluang kemenangannya.
"Karena Ridwan Kamil memang masih memiliki magnet kuat untuk diusung menjadi calon gbernur. Sangat wajar jika nantinya Golkar juga mengusungnya," kata Emrus ketika dihubungi wartawan, Senin (21/8/2017).
Emrus bahkan menilai akan menjadi kekuatan dahsyat jika Golkar menyandingkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi.
Namun ketika Dedi Mulyadi tidak bisa dipasangkan untuk menjadi cawagub, Golkar juga masih punya tokoh potensial lain yang belakangan ini mulai dimunculkan.
Jadi, kata Emrus, peluang Golkar mengusung Ridwan Kamil juga mungkin.
Termasuk upaya menduetkan tokoh dari Golkar seperti Daniel Mutaqien Syafiudin, tokoh muda Golkar dari unsur wilayah Pantura yang juga anggota Komisi V DPR daerah pemilihan Indramayu.
Selain itu, Golkar juga masih punya figur lain seperti Walikota Bekasi Rahmat Effendi, dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
"Politik kan dinamis, dan perhitungannya bukan sebatas siapa yang kuat untuk menang. Tapi politik juga soal siapa dan dapat apa. Ini yang membuat kondisinya selalu terbuka," jelas Emrus.
Dan soal kenapa Golkar dia nilai jeli dengan tetap membuka pintu bagi Ridwan Kamil, karena Wali Kota Bandung itu punya tiga modal dan prasyarat untuk menang, yakni popularitas, acceptabilitas, dan elektabilitas.
"Sekarang tinggal kendaraannya. Siapa yang mengusungnya dan siapa pasangan yang tepat. Dan dalam kondisi sekarang, Golkar bisa masuk dari sisi itu mengingat Ridwan Kamil baru dicalonkan Partai Nasdem yang dari segi persyaratan kurang mencukupi," terangnya.