Nusantara Mengaji Kembali Gelar Khataman Akbar
Untuk kesekian kalinya, Nusantara Mengaji kembali menggelar khataman Alquran bersama masyarakat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TABALOG - Untuk kesekian kalinya, Nusantara Mengaji kembali menggelar khataman Alquran bersama masyarakat.
Kali ini lokasi khataman Alquran di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2017)
Ribuan jamaah memadati Masjid Al-Abrar Islamic Center Kabupaten Tabalong. Sejak siang masyarakat hadir berbondong-bondong mengikuti Khataman Alquran.
Dalam kesempatan ini, hadir inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Abah Guru Danau, KH Asmuni, Ketua Kornas Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid, dan Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Ketua Kornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid mengatakan Nusantara Mengaji akan terus berupaya mengajak masyarakat mengaji "berdasarkan riset Institut Ilmu Alqur'an, sekitar 65 persen masyarakat indonesia masih buta aksara Alquran, angka ini masih sangat tinggi", dengan adanya khataman bersama seperti ini, maka bacaan Alquran akan kembali bergairah, dan semangat belajar membca Alquran akan tumbuh.
"Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al Qur`an," imbuh Jazilul.
Tak hanya khataman, Cak Imin beserta rombongan juga bakal menghadiri majelis shalawat dan pengajian Abah Guru Danau.
Pengajian Abah Guru Danau dikenal sejak tahun 1978 dan pertama kali dibuka di Desa Bitin. Saat itu, majelis tersebut belum begitu banyak minat dan antusiasme masyarakat untuk mengikutinya.
Bahkan, pada awal aktivitas dakwah dan pengajian Abah Guru Danau itu, terdapat orang-orang tertentu yang tidak senang kepadanya.
Lalu pada tahun 1980, dia kembali membuka pengajian di kampung halamannya sendiri, Danau Panggang. Dilanjutkan pada dekade 1990-an (1998), Guru Danau juga membuka pengajian yang sama di Mabuun Tanjung, Kabupaten Tabalong.
Diketahui, Mabuun merupakan sarang pelacuran dan perjudian. Abah Guru Danau berusaha memberantas penyakit sosial ini dengan cara menghubungi pihak-pihak berwenang untuk menutupnya.
Namun usaha ini tak serta merta berhasil. Sejumlah kalangan kerap mengancamnya lantaran tidak suka dan merasa terganggu.
Akan tetapi, tekad Abah Guru Danau senantiasa kukuh. Ia terus istiqomah mengadakan pengajian hingga dihadiri oleh ribuan jamaah. Justru praktik pelacuran dan perjudian itu berhenti dengan sendirinya.
Pengajian di Mabuun ini kemudian menjadi pengajian Guru Danau terbesar karena dihadiri oleh puluhan ribu jamaah.
Untuk diketahui, Khataman Alquran ini terselenggara berkat kerjasama Nusantara Mengaji dengan Pemda Tabalong dan diniatkan untuk raih keberkahan serta doa untuk bangsa. Bangsa yang baik adalah bangsa tingkat relegiusitasnya tinggi dan prilakunya baik.