Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bentrokan di DPRD Banggai, 1 Polisi dan 5 Warga Luka-luka

Kasus tersebut berawal dari adanya kasus kriminal, yaitu penganiyaan yang mengakibatkan pegawai magang

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Fajar Anjungroso

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan antar kelompok terjadi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (28/8/2017).

Kejadian tersebut membuat satu anggota polisi dan lima warga harus mengalami luka-luka.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan kasus tersebut berawal dari adanya kasus kriminal, yaitu penganiyaan yang mengakibatkan pegawai magang di Pemadam Kebakaran, Banggai meninggal dunia.

Pelakunya diduga berasal dari salah satu suku tertentu, dan berkembang menjadi konflik horizontal.

"Menyikapi perkembangan itu, pihak Polda Sulteng berupaya untuk mengembalikan situasi kembali kondusif dengan mengajak semua komponen pemerintahan, masyarakat pada tahap untuk mencari solusi dengan tajuk Dialog Kebangsaan," ujar Martinus dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Demi menciptakan kondisi yang aman, Martinus menyebut bahwa Dialog Kebangsaan itu langsung dipimpin Bupati Banggai, Wakapolda Sulteng, Kasrem 132, dengan peserta rapat antara lain Forkominda Kab Banggai,Anggota DPRD Banggai, tokoh masyarakat masing- masing suku yang ada di Banggai, perwakilan dua suku yang berkonflik, perwakilan media cetak.

Berita Rekomendasi

"Namun di sayangkan salah satu kelompok masyarakat tidak mau hadir, bahkan menutup jalan trans Sulawesi," jelas Martinus.

Menurut Martinus, aksi tutup jalan itu membuat polisi langsung menuju lokasi dan membubarkan massa yang berkumpul.

Namun, pada sore harinya sekira 500 massa menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Banggai.

Lebih dalam, Martinus memberitahukan, ketika itu massa mulai anarkis dengan melakukan pelemparan kepada aparat yang melakukan pengamanan kegiatan pertemuan tersebut.

Bahkan pelemparan batu dilaksanakan semakin brutal, akhirnya aparat mengeluarkan tembakan peringatan dengan peluru hampa, selanjutnya massa membubarkan diri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas