TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Langkah Walikota Bogor Bima Arya untuk berpasangan dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar pupus.

Kader Partai Amanat Nasional ini diusung partainya dalam Pilkada Jabar untuk menjadi Calon Wakil Gubernur.

Pasangan Ridwan Kamil-Bima Arya semakin menguat dalam Rakernas PAN yang digelar di Bandung beberapa waktu lalu.

Meski begitu, PAN tetap menyerahkan keputusan tersebut kepada Bima Arya.

Baca: Alasan Putra Sulung Jokowi Pilih Tidak Dikawal Paspampres

"Masih banyak pekerjaan rumah, masih ada persoalan sosial, infrastruktur, kemacetan, sudah ada yang dicapai, sudah ada yang berhasil tapi masih banyak juga yang belum," katanya saat dikonfirmasi di Gedung Kemuning, Kota Bogor, Rabu (30/8/2017)

Dia pun mengungkapkan bahwa, dirinya menghormati proses komunikasi antar pimpinan partai di Jawa Barat yang menurutnya masih sangat dinamis.

Seperti diketahui bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara tegas menolak jika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dipasangkan dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam Pilkada Jawa Barat 2018.

Meski wacana pasangan Ridwan Kamil-Bima Arya belum final, namun PKB tetap pada ketetapan semula.

Baca: Istri Muda Pembunuh Istri Tua Dijebloskan ke Tahanan Polres Bireuen

PKB siap mendukung Ridwan Kamil asalkan pria yang akrab disapa Emil itu mau berpasangan dengan kader internal dari PKB.

"Ini artinya proses masih panjang dan memerlukan konsentrasi, saya setuju dengan yang disampaikan pimpinan PKB dan NasDem, semua masih berproses tidak boleh saling memaksakan, artinya partai tidak bisa memaksakan, saya dan kang Emil pun tidak bisa memaksakan," paparnya.

Lebih lanjut Bima mengatakan, hati dan pikirannya masih berada di Kota Bogor, sehingga dirinya pun merasa tak begitu yakin bisa membagi konsentrasinya untuk melakukan lobi komunikasi politik.

"Tidak mungkin saya membagi konsentrasi saya, membagi hati saya, menduakan Bogor itu tidak mungkin sekarang, karena pikiran, hati, jiwa, dan raga saya masih di Kota Bogor," katanya.

Suami Yane Ardian itu pun menegaskan bahwa, jabatan bukanlah segala-galanya, namun pengabdian adalah hal yang paling utama.

"Jadi kerangka saya bukan nanti jadi apa, tapi saya bisa berbuat apa, bukan soal menjadi wagub, tapi ini adalah persoalan saya punya jalur pengabdian yang sekarang masih saya jalani," tandasnya. (Mohamad Afkar Sarvika)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor dengan judul: Bima Arya Putuskan Tidak Jadi Wakil Ridwan Kamil di Pilkada Jabar