Domba Warga Kulonprogo Diborong Muslim Singapura untuk Korban
Modernitas dan perkembangan teknologi punya sisi positif yang memudahkan proses transfer segala urusan, termasuk untuk ibadah kurban.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO – Modernitas dan perkembangan teknologi punya sisi positif yang memudahkan proses transfer segala urusan, termasuk untuk ibadah kurban.
Begitu pula halnya dengan ribuan warga muslim Singapura yang berkurban ‘jarak jauh’ ke Indonesia, khususnya Kulonprogo.
Penduduk muslim negeri singa itu secara khusus menyalurkan domba yang jumlahnya cukup fantastis untuk ibadah kurban ke Kulonprogo di tahun ini.
Kurban ini difasilitasi oleh perusahaan jasa Jalaluddin Travel and Services asal negeri jiran tersebut yang menggandeng kerjasama dengan peternakan lokal di Pedukuhan Trayu, Desa Ngargosari, Samigaluh yakni Rajendra Farm.
Skema kurban serupa memang jamak dilakukan warga Singapura setiap tahunnya.
Mereka menyerahkan sejumlah dana kepada perusahaan jasa ataupun lembaga kemanusiaan yang melayani urusan kurban.
Selanjutnya, dana tersebut dibelikan hewan kurban di berbagai negara melalui pedagang lokal sekaligus langsung disembelih dan dibagikan kepada warga setempat.
Di Kulonprogo, menurut Bupati Hasto Wardoyo, hewan kurban dibeli dari peternak-peternak lokal untuk kemudian juga disembelih dan dibagikan kepada warga Kulonprogo.
Ada tim dari Singapura yang datang dan menyaksikan langsung proses penyembelihan serta pembagian daging kurban tersebut.
Hal ini menurutnya bentuk kerjasama yang sangat menguntungkan.
Peternak lokal jadi kelarisan karena ternaknya dibeli dalam jumlah besar sedangkan warga Singapura juga termudahkan untuk urusan ibadah.
Hasto menyebut, Islam memang jadi agama minoritas di Singapura dan pemerintah setempat punya aturan ketat terkait penyembelihan hewan.
Warga muslim setempat pun jadi tak leluasa untuk beribadah. Maka itu, berkurban di negara lain itu jadi pilihan tepat. (tribunjogja.com)