Luar Biasa! Universitas Top Inggris ini Akan Bedah Proyek Bandara Kertajati
Proses pembangunan dan pembiayaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka bakal dibedah khusus.
Editor: Content Writer
Proses pembangunan dan pembiayaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka bakal dibedah khusus di Universitas Oxford, Inggris.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra mengatakan pihaknya mendapat undangan dari Transport Studies Unit Universitas Oxford untuk memaparkan proyek bandara tersebut dalam program internasional bernama “Global Challenges in Transport”.
“Bagi kami ini kehormatan karena ini program kepemimpinan yang rutin berlangsung di universitas ternama Amerika dan Inggris yang mengundang banyak narasumber dari sejumlah Negara,” katanya di Bandung, Kamis (31/8/2017).
Dalam acara yang akan berlangsung 5-8 September 2017 tersebut pihaknya diundang atas rekomendasi peserta Global Challenges in Transport tahun sebelumnya yang digelar di Universitas Harvard, Amerika.
“Dalam rekomendasi tersebut disampaikan bahwa BIJB adalah proyek strategis nasional yang kompleks,” ujarnya.
Menurutnya pihak luar menilai upaya pemerintah mewujudkan bandara internasional tersebut tidak mudah mengingat multi pihak banyak terlibat.
Dimana proyek ini menggabungkan keterlibatan unsur pemerintah, BUMD, BUMN dan swasta dalam proyek ini baik dalam konstruksi maupun pembiayaan.
“Kebetulan tema bahasan sekarang itu tentang infrastruktur, pembangunan dan pembiayaan,” paparnya.
Virda menilai keikutsertaan PT BIJB dalam acara ini sangat penting karena bisa menyampaikan best practice dalam pembangunan dan pembiayaan yang melibatkan swasta dan masyarakat.
Kolaborasi ini membuat pembangunan bandara yang sudah digagas sejak 2003 tersebut kini berjalan signifikan.
”Skema public private partnership ini merupakan yang pertama dipakai di Indonesia dalam hal membangun bandara,” katanya.
Rencananya Virda akan memaparkan proses pembiayaan bandara tersebut dari mulai murni APBD Jawa Barat, lalu akhirnya mendapat bantuan pembiayaan APBN untuk porsi sisi udara.
Sekaligus upaya dan proses PT BIJB sebagai BUMD yang dibentuk Pemprov Jabar untuk mengelola Bandara Kertajati juga bertugas menggaet pendanaan dari pihak investor dan perbankan.
“Dari gabungan APBN/APBD lalu mulai masuk pinjaman sindikasi bank syariah, juga upaya kami menggagas skema peluncuran reksa dana penyertaan terbatas [RDPT]. Dengan diundang Oxford artinya pembangunan Bandara Kertajati ini sudah mendapat apresiasi luar biasa,” pungkasnya.