Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru Kesenian Raba Tubuh Muridnya di Sungai Selama Tiga Hari Berturut-turut

Modus yang dilakukan tersangka mengajak muridnya ke sungai dengan alasan untuk melaksanakan upacara ritual, untuk mengenali jati diri mereka

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Guru Kesenian Raba Tubuh Muridnya di Sungai Selama Tiga Hari Berturut-turut
Shutterstock
Ilustrasi korban pencabulan 

Laporan Wartawan Surya Rahadian Bagus


TRIBUNNEWS.COM, MADIUN
- Seorang guru honorer kesenian berinisial AM warga Pilangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun ditangkap anggota Polsek Taman di rumahnya, Kamis (31/8/2017) malam.

Guru yang bekerja di sekolah menengah kejuruan negeri di Kota Madiun ini ditangkap karea mencabuli tiga orang siswi didiknya.

Kapolsek Taman, Kompol Agus Suharyono menuturkan yang bersangkutan dilaporkan ketiga orangtua siswa pada Kamis (31/8/2017) siang.

Pada hari itu juga, setelah adanya laporan polisi bergerak menangkap pelaku.

Baca: Mobil Berisi 5 Orang di Madiun Terjun Bebas Gara-gara Ulat Bulu, Begini Peristiwanya

"Pada hari itu juga, tersangka kami tangkap di rumahnya," kata Agus, saat ditemui di Mapolsek Taman, Senin (4/9/2017) sore

BERITA REKOMENDASI

Dikatakannya, berdasarkan keterangan pelapor, tindak pencabulan itu dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada malam hari, dengan tiga korban yang berbeda.

"Kejadian perkara pencabulan ini, pada 21 Agustus, 22 Agustus, dan Jumat 23 Agustus 2017. Semuanya pada malam hari, sekitar 19.30," katanya.

Tersangka, kata Agus, melakukan aksi bejatnya di pinggir sungai atau di tanggul sungai Ngebrak, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Modus yang dilakukan tersangka, lanjutnya, mengajak muridnya ke sungai dengan alasan untuk melaksanakan upacara ritual, untuk mengenali jati diri mereka.

Baca: Suhu dan Biksu Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur

"Modusnya, tersangka berpura-pura mengajari ritual untuk mengenal jati diri. Setelah itu, korban dirayu dan diajak ke sungai, kemudian diraba-raba," kata Agus.

Kasus pencabulan itu akhirnya dapat terbongkar, setelah para korban saling bercerita satu sama lain mengenai perbuatan bejat guru karawitan di sekolah terhadap mereka.

"Akhirnya mereka melapor ke sekolah. Kemudian orangtua mereka melapor ke polsek," katanya.

Agus menjelaskan, guru kesenian berinisial AM itu bukanlah guru tetap di sekolah tersebut.

AM yang sudah beristri namun tidak memiliki anak ini sengaja disewa sekolah untuk mengajar ekstrakulikuler kesenian.

"Dia baru saja bekerja di sekolah itu, tersangka dipanggil untuk melatih anak-anak sebelum acara 17 Agustus kemarin,"

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas