Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bikin Heboh, Warga Desa Simpang Tiga Berburu Gundukan Emas di Situs Bersejarah

Tokoh pemuda Cengal, Ringgu Umang atau yang dikenal warga setempat Siringgu menuturkan penemuan harta karun emas heboh sejak 2015 lalu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bikin Heboh, Warga Desa Simpang Tiga Berburu Gundukan Emas di Situs Bersejarah
Dokumen Warga Cengal
Warga Cengal berbondong-bondong bekarang (mencari emas) di Situs Talang Petai. Bahkan warga rela berkemah berhari-hari di lokasi penemuan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warga di Desa Simpang Tiga Kecamatan Tulung Selapa (OKI) sejak beberapa hari terakhir heboh dengan penemuan harta karun emas zaman Kerajaan Sriwijaya. Terlebih, setelah ditemukannya keong emas oleh warga.

Adi Yanto, SPd dari Media dan Komunikasi Publik Setda OKI kepada Sripo menuturkan, penemuan itu menarik minat peneliti arkeologi dari Jambi.

Bahkan, kata dia, minggu lalu ada warga yang menemukan emas berbentuk keong namun sayangnya keong emas tersebut sudah dijual warga ke toko emas di Palembang.

Tak tanggung-tanggung harga yang ditawarpun mencapai ratusan juta rupiah.

Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang terdiri dari Novi Hari Putranto SS, Tarida Diami SS dan Muchlisin SPd menurut Adi langsung meninjau lokasi.

Baca: Polisi Cari Pembuat Logo Palu Arit di Area Bermain Skate Board Keong Mas

Bahkan Kepala Dinas Pariwisata OKI Ifna Nurlela, Kabid  Kebudayaan, Nila Maryati pun ikut serta.

Berita Rekomendasi

Tokoh pemuda Cengal, Ringgu Umang atau yang dikenal warga setempat Siringgu menuturkan penemuan harta karun emas heboh sejak 2015 lalu.

"Sejak kebakaran hutan tahun 2015 lalu masyarakat disini mencari peruntungan di lahan sana," ujarnya sambil menunjuk ke arah lepas pantai timur.

Ringgu tampak sudah akrab dengan para arkeolog dari BPCB Jambi. Wajar saja karena Ringgu adalah penghubung bagi orang luar yang akan melakukan penelitian atau sekedar berkunjung terkait penemuan benda sejarah di wilayah ini.

Sejak tiga tahun ini katanya lagi warga di desa ini dihebohkan penemuan-penemuan benda berharga.

Tahun 2015 lalu penemuan terjadi di wilayah Sungai Bagan, Kanal 12, Pulau Tengkoran Pulau Pisang dan Kemada beberapa situs di wilayah Desa Ulak Kedondong Kecamatan Cengal.

"Tahun ini di Talang Petai," tuturnya.

Baca: Pengunjung TMII Capai 60 Ribu Hari Ini, Keong Mas Paling Diminati

Menurut Adi, warga Cengal berbondong-bondong bekarang (mencari emas) di Situs Talang Petai. Bahkan warga rela berkemah berhari- hari di lokasi penemuan ini.

"Mereka bawa bekal, mendirikan tenda kalau malam suasananya ramai seperti di desa ini," tutur Ringgu.

Menuju lokasi penemuan emas di Talang Petai membutuhkan waktu hampir dua jam dengan naik perahu ketek menyusuri aliran sungai menuju arah Selat Bangka. Sewa perahu mencapai Rp 1 juta.

"Sewa ketek, berapa hari mau nginap di sana, sudah selesai nanti dijemput lagi," ungkap Ringgu.

Cincin emas bermotif bunga ditemukan warga di Situs Talang Petai Simpang Tiga (Dok. Humas OKI)
Qori salah satu pencari harta karun di Talang Petai yang menemukan cincin emas. Saat ditemui, ia sedang bekarang di lokasi pencarian emas. Yang ada hanyalah istrinya, Kusnaini.

"Baru saja bapak pergi berkarang (mencari emas)," ungkapnya. "Jangan khawatir, kalau mau lihat barang-barang temuannya ada," ungkapnya sambil mencabut emas yang membalut jari manisnya.

Baca: Naik Haji, Ikke Nurjanah Dapat Visa Langsung dari Kerajaan Arab Saudi

"Ini salah satunya di dapat suami saya dua hari yang lalu," ungkapnya sambil menyerahkan cincin emas berlukiskan bunga kepada Novi, Peneliti BPCB. Novi menaksir cincin emas itu memiliki kadar
9,58 gram lalu ditimbang beratnya 5,7 ons.

Kusnaini menceritakan cincin emas itu didapat suaminya di Talang Petai Desa Simpang Tiga Abadi. Ia belum berniat menjual cincin tersebut karena bentuknya yang indah. "Sayang kalau dijual. Ini saya mau simpan saja," ungkapnya.

Tidak hanya cincin emas, Kusnaini pun mengeluarkan barang-barang lain yang ditemukan suami dan anaknya. Ada serbuk emas yang dia bungkus dengan plastik obat, keramik Cina yang diduga berasal dari Dinasti Tang, anting-anting, mangkuk perunggu, manik-manik dan gerabah.

Keong emas yang ditemukan warga di Situs Talang Petai. Sayangnya keong emas ini sudah dijual ke pedagang emas di Palembang (dok. Warga Cengal)
Keong emas yang ditemukan warga di Situs Talang Petai. Sayangnya keong emas ini sudah dijual ke pedagang emas di Palembang (dok. Warga Cengal) ()

Tunggu Laporan

Temuan benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Teluk Cengal Kecamatan Cengal Kabupaten OKI, menjadi perhatian pemerintah daerah.

Kepala Dinas Pariwisata OKI Ifna Nurlela melalui Kabid Kebudayaan Nila Maryati mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil dari tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang telah
meneliti benda kuno untuk memastikan kebenarannya.

"Dinas Pariwisata OKI masih menunggu hasil penelitian dari BPCB Jambi, yang hingga belum melaporkan hasil investigasinya ke Dinas Pariwisata," kata Nila.

Dikatakan, dinas tidak bisa menyimpulkan kalau benda tersebut asli peninggalan masa lalu atau bukan.

Penyebabnya, Pemda OKI tidak memiliki alat untuk menguji coba benda temuan warga Cengal.

Menurut Nila, apabila benda yang ditemukan itu benar peninggalan pra sejarah dan memiliki nilai tersendiri. maka pemerintah berupaya melakukan penyelamatan benda-benda tersebut.

"Kesulitan bagi OKI, karena di OKI tidak ada tenaga ahli dalam penemuan benda lama. Sehingga harus menunggu hasil laporan dari pihak BPCB," ujarnya.

Diakui Nila, di wilayah pesisir Pantai Timur OKI, memang banyak laporan tentang penemuan benda yang tertanam di bawah tanah, di atas lahan gambut.

"Warga desa menemukan barang-barang itu, ketika lahan gambut terbakar dan warga hendak melakukan penanaman padi, ala sonor," ujar Nila.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas