Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pawang, Supriyanto Diterkam Karena Menantang si Buaya

Gangguan itu pun beragam, mulai dari yang langsung dilakukan manusia, maupun hal hal yang berbau mistis.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kata Pawang, Supriyanto Diterkam Karena Menantang si Buaya
Tribun Kaltim/Christopher Desmawangga
TNI menggunakan boat untuk mencari korban diterkam buaya 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, MUARA JAWA - Hingga saat ini, korban terkaman buaya kedua, bernama Supriyanto (39) belum juga ditemukan.

Salah satu "orang pintar" yang turut dalam pencarian korban, Aji Mansyah (47), asal Balikpapan menjelaskan, terkait penyerangan beruntun buaya kepada manusia.

Dia menilai, buaya tidak akan melakukan penyerangan, jika tidak terganggu. Gangguan itu pun beragam, mulai dari yang langsung dilakukan manusia, maupun hal hal yang berbau mistis.

"Biasanya ada yang ganggu, buaya tidak akan menyerang kalau tidak mendapat gangguan," ucap pria yang selalu membawa mandau itu, Minggu (17/9/2017).

Lalu, kenapa buaya melakukan penyerangan kembali kepada manusia, padahal baru sehari buaya menyerang ditempat yang sama.

Menurutnya, hal itu lebih disebabkan karena korban (Supriyanto) menantang buaya untuk mendatanginya.

BERITA TERKAIT

"Masing-masing orang yang memiliki kemampuan, punya cara yang berbeda dalam penerapanya, mungkin cara yang dilakukan korban tidak disukai," tuturnya.

"Dan, dari pengalaman yang lalu lalu, pawang buaya itu tidak turun ke air, diatas saja," tambahnya.

Dia menjelaskan, metode yang digunakanya yakni dengan berdoa, serta menyiapkan sesajen, berupa tujuh buah telur, bunga dan kopi hitam.

Terbukti, tubuh Arjuna (16), korban pertama terkaman buaya dapat ditemukan, Minggu (17/9) dini hari.

"Selain bahan bahan itu, saya juga melakukan sayatan sebanyak tujuh kali ke air. Kita tidak janji, tapi kami mencoba menolong keluarga korban," ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, dalam kasus ini, tubuh korban biasanya muncul paling cepat dua hari dan paling lama bisa sampai seminggu. Dia pun tidak dapat memastikan, tubuh korban utuh atau tidak saat ditemukan.

"Mudah mudahan seperti korban pertama, tubuhnya ditemukan utuh, karena biasanya juga tubuh korban sudah tidak utuh, dan ditemukan terpisah," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (15/9) silam, korban atas nama Arjuna (16) telah menjadi korban terkaman buaya, saat sedang berada di pinggir sungai itu.

Lalu, pada Sabtu (16/9) siang kemarin, pawang yang hendak menangkap buaya, malah menjadi korban keganasan buaya, Supriyanto (39) pun menjadi korban selanjutnya.

Dan, tubuh Arjuna telah ditemukan, sekitar pukul 00.45 Wita, Minggu (17/9) dini hari, sedangkan tubuh Supriyanto belum juga ditemukan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas