Usai Menggigit Balita, Anjing Rabies Itu Mati
Akibatnya, balita mungil penyayang anjing inipun akhirnya dilarikan ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Seorang bayi lima tahun (Balita) di Lingkungan Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, AND (4) digigit anjing diduga terjangkit rabies, Senin (11/9/2017).
Tak lama usai menggigit tuannya, anjing ini kemudian dilaporkan mati dan hingga kini pihak orangtua masih was-was menunggu hasil uji lab dari Balai Besar Veteriner Denpasar.
Berdasarkan informasi Senin (18/9/2017), kasus gigitan anjing ini terjadi ketika AND bercanda di teras rumah dengan anjing peliharaannya yang baru berumur 4 bulan.
Namun entah mengapa, anjing jenis peranakan ini kemudian tiba-tiba menggigit tuannya hingga mengalami luka pada bagian tangan kirinya.
Akibatnya, balita mungil penyayang anjing inipun akhirnya dilarikan ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan.
Ayah AND, I Putu Agus Mahendra (28) mengatakan sebelumnya anjing peliharaannya tersebut sudah divaksin.
Namun sayang, usai menggigit anaknya anjing ini kemudian diketahui mati pada Minggu (17/9/2017) malam.
Lantaran khawatir terjangkit Rabies, Agus Mahendra kemudian menghubungi petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana dan mengambil sampel otak anjingnya untuk diuji lab di Balai Besar Veteriner Denpasar.
Namun kata dia, dari pemantauan secara kasat mata anjing tersebut mati karena terkena penyakit mencret.
Meskipun demikian, pria yang seharinya bekerja sebagai karyawan swasta ini tetap was-was dan hingga kini masih menunggu hasil uji lab dari Balai Besar Veteriner Denpasar.
"Anak saya sudah diberi VAR usai digigit dan kini masih menunggu informasi hasil uji lab Balai Veteriner. Anjing ini anjing kesayangan anak saya, sengaja dibawa dari kampung di Pekutatan,” tandas Agus Mahendra.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana, Anak Agung Mahadikara mengatakan pihaknya menerima laporan kasus gigitan anjing ini pada Senin (11/9/2017) malam.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian dari anjing berjenis kelamin jantan ini karena masih menunggu hasil uji lab dari Balai Besar Veteriner Denpasar.
"Ini sudah kasus gigitan yang kesekian kalinya, tapi untuk yang positif dinyatakan rabies sudah ada 12 kasus gigitan pada tahun ini. Sampel otak anjing yang menggigit balita ini juga sudah kami kirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar Senin pagi tadi," pungkas Agung Mahadikara. (Jas)