Bertahun-tahun Terkubur, Misteri Dukun Cilik Ponari dan Batu Ajaibnya Terungkap, Ternyata. . .
Seorang psikolog dan pakar mikro ekspresi, Poppy Amalia melakukan sebuah wawancara dengan bocah 'sakti' asal Jombang, Ponari.
Editor: Rendy Sadikin
Ponari : "Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau, "
Untuk diketahui, saat pengobatan Ponari meraup banyak uang, terjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya.
Hingga ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : "Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada."
Poppy : "Kalau dulu?"
Ponari : "Gak bisa menghitung, soalnya terlalu banyak."
Dari pengakuan Ponari, ia menjalani praktik pengobatannya sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar hingga kelas enam.
Poppy : "Jadi lebih enak dulu atau sekarang?"
Baca: Tepat pada 40 Hari Kepergiannya, Postingan Ini Muncul di Instagram dr Ryan Thamrin
Ponari : "Menurut aku sih enakan sekarang, kalau dulu terlalu ramai."
Poppy : "Tapi uangnya kan tidak sebanyak dahulu?"
Ponari : "Kan nanti kalau usaha, kalau sukses kan kembali lagi."
Setelah melakukan wawancara dengan Ponari, Poppy menjelaskan hasil analisanya.