Jember Harus Gelar Berbagai Event Karnaval dan Festival kata Redi Saputro
Jember Fashion Carnaval (JFC) kini menjadi trade mark dan brand bagi Kota Jember.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Jember Fashion Carnaval (JFC) kini menjadi trademark dan brand bagi Kota Jember.
Ajang ini adalah acara fesyen yang menjadikan 3,6 kilometer jalan protokol di Kabupaten Jember sebagai Catwalk.
JFC hingga saat ini sudah memasuki tahun ke-16, dan pertama kali dirintis pada tahun 2003. JFC berhasil memposisikan diri sebagai karnaval terbaik di Indonesia, bahkan sudah diakui sebagai peringkat ketiga karnaval terbesar di dunia.
Seiring dengan perjalanan waktu, minat masyarakat semakin berkurang dalam menikmati pagelaran fashion tersebut.
Redi Saputro, aktivis pemuda Jember, yang giat berkomunitas dan aktif mempromosikan gagasan perdamaian di Jawa Timur melihat hal ini harus segera dibenahi.
Redi memahami persoalan tersebut dan menurutnya Jember harus melirik kesuksesan Banyuwangi. Jember membutuhkan event-event yang lebih banyak, dengan memprioritaskan keterlibatan anak muda dan masyakarat seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
“Jember punya banyak potensi, namun bila dibandingkan dengan Banyuwangi yang memiliki 72 event, Jember masih jauh tertinggal, apalagi bila kita hanya mengandalkan JFC setahun sekali," ungkap Redi, Selasa (26/9).
Menurutnya, banyak tenaga, gagasan, dan waktu yang terbuang percuma dalam setahun, yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk membuat lebih banyak festival atau karnaval.
Redy mengharapkan, dengan banyaknya kegiatan festival dan karnaval di Jember, bisa menggerakkan roda perekonomian rakyat dan mengoptimalisasi kawasan pariwisata menjadi lebih bermanfaat untuk warga.
“Dari Banyuwangi, sebagai anak muda kita seharusnya belajar, bahwa event-event daerah tidak hanya menghidupkan perekonomian, tetapi juga menghidupkan komunitas-komunitas sekaligus ajang konsolidasi yang mendorong keterlibatan anak muda dalam membangun juga mencintai daerahnya. Bahkan event merupakan sarana efektif dalam menumbuhkan budaya tolerasi dan kerjasama dengan perbedaaan,” ucap Redi.
“Pemda Banyuwangi yang dipimpin Azwar Anas berhasil mengambil peran kunci dalam menghidupi komunitas masyarakat, mengembangkan pariwisata dan percaya pada kemampuan anak muda, ini yang perlu ditiru oleh pemda Jember dan pemda lainnya di Jawa Timur,” tutur mahasiswa Universtas Terbuka Jember ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.