Identitas Dua Anggota Perguruan Silat yang Tewas akibat Bentrok dengan Bonek
Sekelompok suporter sepakbola Surabaya terlibat bentrok dengan salah satu kelompok pesilat atau pendekar di depan SPBU Balongsari.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekelompok suporter sepakbola Surabaya terlibat bentrok dengan salah satu kelompok pesilat atau pendekar di depan SPBU Balongsari Jl Raya Balongsari Kecamatan Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017).
Akibat bentrok dua kelompok dini hari itu, dua nyawa melayang dari pihak anggota kelompok silat.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot Surabaya, korban bentrokan itu diketahui bernama Muhammad Anis, berusia 22 tahun dengan alamat Jalan Simo Pomahan gg 3 no 41 Rt.08 Rw.02 Kelurahan Suko Manunggal Kecamatan Sukomanunggal.
Rencananya akan dimakamkan di pemakaman di TPU Simo Tambakan.
Korban kedua, Aris Eko Ristanto usia 25 tahun dengan alamat Desa Tlogorejo, Kepoh Baru Bojonegoro.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di pemakaman di TPU Telogo Teger Bojonegoro.
Baca: Bentrok dengan Bonek, Dua Anggota Kelompok Silat Tewas
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban tawuran antara Suporter sepakbola (Bonek) dengan PSHT Gresik, Sabtu (30/9/2017) malam.
Ia menyampaikan permintaan maaf pada keluarga korban yang akhirnya meregang nyawa akibat bentrok.
"Ya, saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan warga Kota Surabaya mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban meninggal kemarin malam," kata Minggu (1/10/2017).
Risma menyebut Pemkot akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan mengirimkan perwakilan ke rumah korban tawuran tersebut sebagai permintaan maaf.
Risma juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak saling membalas.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya agar masalah ini diusut. Yang salah tetap salah. Agar tidak ada yang saling balas dendam," imbuh Risma.
Baca: Bentrok Bonek dengan Perguruan Silat PSHT, Wali Kota Surabaya Minta Maaf
Sementara itu, berdasar perkembangan terkini, perwakilan Pemkot Surabaya bersama perwakilan Polrestabes Surabaya telah mengunjungi rumah kedua korban.
Dua tim dibagi untuk menyampaikan ucapan belasungkawa di rumah korban di daerah Simo Pomahan Surabaya dan Desa Tlogorejo Kabupaten Bojonegoro.
Selain menyampaikan ungkapan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, utusan dari Risma juga menyampaikan santunan kepada keluarga korban.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser menambahkan rombongan untuk ke Bojonegoro sudah diberangkat. Sedangkan untuk yang korban yang dari Surabaya juga langsung didatangi oleh tim Pemkot.
"Rombongan ke Simo ada Wakapolrestabes, Kepala Dispora, dan juga dari perwakilan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat. Sedangkan yang ke Bojonegoro dipimpin oleh Kapolsek Tandes, dan didampingi perwakilan dari Dispora dan Bagian Kesra," kata Fikser.
Kunjungan itu bertujuan untuk berbelasungkawa dan permintaan maaf dari Pemkot Surabaya pada keluarga korban.