Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Edan, Gerombolan Begal di Denpasar Ini Berusia Rata-rata 15 Tahun, Tapi Kejam

Sembilan remaja dibekuk Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan karena menjadi dalang dari serangkaian kejahatan jalanan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Edan, Gerombolan Begal di Denpasar Ini Berusia Rata-rata 15 Tahun, Tapi Kejam
Budi Sam Law Malau/Warta Kota
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR– Sembilan remaja dibekuk Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan karena menjadi dalang dari serangkaian kejahatan jalanan.

Mereka adalah, MAD (15),  KAP (15), RZL (15), IKR (15), IKA (15), IWRM (15), IK (17), SDC (15) dan IGAP (15) dikenal sadis selama beraksi.

Komplotan remaja ini ternyata juga pernah tersangkut kasus penusukan terhadap seorang pengendara bernama Nurhadi Imam Khoiri (21) di Jalan Tukad Barito pada Kamis (24/8/2017) lalu.

Baca: Rieke Diah Pitaloka dan Model-model Cantik Berbusana Batik di Kota Malang

Imam mengalami luka parah pada bagian kepala dan lengan kiri setelah ditusuk dan dianiaya sejumlah pelaku.

“Pelaku meneriaki korban maling, dan kemudian menghajarnya,” tutur Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Dananjaya, Denpasar, Senin (2/10/2017).

Bahkan kasus penusukan terhadap Imam sendiri sampai diatensi langsung oleh Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose.

Berita Rekomendasi

Baca: Gus Ipul Tak Menyangka Golkar akan Memilih Mengusung Orang Lain

Kemudian mereka juga mengaku pernah melakukan aksi pembegalan seorang mahasiswa, Langi di depan bengkel Karya Motor, Jalan Raya Sidakarya (28/9/2017).

Pelaku merampas dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 400 ribu dan sebuah handphone.

“Awalnya kami  menangkap enam orang pelaku dan berdasarkan hasil pengembangan ada tiga tersangka lain yang kami tangkap,” cetusnya.

Kata dia, kelompok remaja ini diotaki oleh MAD.

Kata Bangkit, mereka beraksi secara berkelompok pada malam ataupun dini hari.

Kawanan remaja ini juga membekali diri dengan sejumlah senjata tajam.

“Mereka selalu membawa dua pisau lipat stainless yang ditaruh pada dashboard motor. Ada juga sebuah rantai kalung dan potongan besi berkuran 30 cm yang kami sita dari tangan pelaku,” terangnya.

Selain sajam, kawanan ini juga membawa sebuah straples berwarna kuning saat mengincar korban.

Iptu Bangkit, mengatakan, strapless warna kuning digunakan untuk menakut-nakuti para korban karena memiliki suara mirip dengan tembakan pistol.

“Ini (stapless) dipakai untuk menakut-nakuti korban,” tuturnya.

Bahkan, agar aksi begal berjalan dengan lancar, plat motor yang digunakan pelaku tak lupa untuk ditutupi dengan plastik hitam oleh pelaku.

Itu dilakukan agar korban ataupun pihak kepolisian kesulitan mengidentifikasi mereka.

“Uang hasil kejahatan mereka digunakan untuk makan-makan,” terangnya.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan menegaskan para pelaku tidak termasuk dalam geng motor.

Selain terlibat di tiga TKP di wilayah hukum Denpasar Selatan, ada beberapa tersangka yang juga terlibat kasus perampasan di Denpasar Barat hingga Kuta.(*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas