Prostitusi Berkedok Ziarah di Gunung Kemukus Kembali Marak. 18 PSK Terindikasi Idap HIV/AIDS
Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Kabupaten Sragen menertibkan prostitusi berkedok wisata ziarah di Gunung Kemukus yang terletak di Dusun Gunungsari,
"Pada awalnya kita [lakukan upaya] persuasif, bagaimana mereka meninggalkan lokasi tersebut. Tapi terhitung 1 Oktober masih ada pelanggaran, saya mau tidak mau akan melakukan penangkapan dan pembinaan. "
Maka dari itu, terhitung sejak 1 Oktober apabila masih ada aktivitas prostitusi, mereka akan ditangkap dan dikirim ke panti rehabilitasi sosial di Solo, Jawa Tengah, untuk dibina.
Indikasi HIV/AIDS
Tatag menjelaskan, meskipun dari data awal terdapat 18 PSK yang terindikasi HIV/AIDS, dalam operasi terakhir yang dilakukan Satpol PP mereka hanya menemukan 4 PSK yang terindikasi mengidap HIV.
Sisanya, menurut Tatag, sudah meninggalkan lokasi tersebut.
"Pada waktu Dinas Kesehatan melakukan cek beberapa waktu lalu ada diperkirakan 18 orang dengan diagnose itu. Tapi begitu Satpol PP melalukan itu, tinggal empat. Ini yang harus menjadi perhatian kami," kata dia.
Kepala Satpol PP Sragen Tasripin menegaskan penertiban prostitusi di kawasan Gunung Kemukus akan dilakukan secara komprehensif -mengingat beberapa di antara mereka terindikasi mengidap HIV/AIDS, termasuk dengan memberikan pembinaan supaya mereka tidak kembali ke aktivitas sebelumnya.
"Bagaimanapun mereka juga manusia, alamatnya di mana, akan kita pulangkan. Kita buat agar mereka tidak menyebarkan virus HIV Itu kemana-mana. Dengan begitu, tentu mereka butuh hidup, butuh makan, kita berikan sarana dan prasarana ke sana. Kita akan coba rumuskan yang sistemik mungkin," kata dia.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja untuk memberi kursus sehingga mereka bisa mendapat penghasilan tidak harus dengan cara seperti yang sekarang mereka lakukan.
Terakhir, pemerintah daerah berupaya untuk menertibkan lokasi tersebut pada 2014, pasca liputan investigasi berjudul Sex Mountain disiarkan stasiun televisi Australia Special Broadcasting Service (SBS) pada 18 November 2014, namun upaya itu gagal seiring masih banyaknya pekerja seks yang melakukan prostitusi di kawasan tersebut.
Kembali ke 'marwah'
Dijelaskan oleh Tatag, penertiban ini merupakan tahap awal revitalisasi Gunung Kemukus sebagai objek wisata religi yang akan dimulai awal tahun depan.
"Proses penertiban itu kira-kira sampai akhir tahun ini. Setelah itu baru kami menata konsep penataaan dengan membuat DED (Detailed Engineering Design) Kawasan Gunung Kemukus ini bagaimana ke depan menjadi tujuan wisata yang tidak terkontaminasi hal-hal yang melanggar norma susila,"
Yang jadi masalah, lanjut Tatag, lokasi tersebut berdekatan dengan permukiman penduduk. Maka dari itu Pemkab Sragenberupaya keras untuk menata ulang lokasi yang berbatasan langsung dengan permukiman penduduk.