Ini Enam Fakta di Balik Pencabulan 3 Anak Tetangganya yang Dilakukan Anang
pria tersebut pun diketahui cabul terhadap tiga anak tetangganya, P (4), A (6), dan F (10).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur masih saja kerap terjadi. Belum lama ini, hal yang sama pun berlangsung di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Adalah Anang (29) yang diketahui melakukan tindak kekerasan seksual pada anak di bawah umur, Jumat (6/10/2017).
Tak tanggung-tanggung, pria tersebut pun diketahui cabul terhadap tiga anak tetangganya, P (4), A (6), dan F (10).
Berkaitan dengan kejadian ini, berikut Tribunwow.com hadirkan informasi lengkap soal kronologinya:
1. Imingi korban dengan makanan
Sebagaimana dikutip dari Wartakota korban mengaku mendapat tindak pencabulan di rumah kontrakkan pelaku.
Saat itu, istri pelaku sedang tak berada di lokasi yang sama. Dari pemeriksaan juga diketahui Anang sering kali mengajak A ke kediamannya tersebut.
Adapun, dalam tindak pencabulan tersebut, pelaku ternyata mengiming-imingi korban dengan kue dan semangka.
"Pelaku iming-imingi korban, kasih kue sama semangka, tapi ternyata pelaku menyuruh korban mengulum alat vital pelaku," ungkap Ningsih (40) warga sekitar lokasi kejadian.
2. Korban tak cuma satu
Dalam pemeriksaan pun diketahui A bukanlah satu-satunya korban pelecehan oleh Anang. Dalam peristiwa tersebut, bocah ini menyatakan bersama beberapa temannya yang lain.
3. Mengeluh sakit
Sementara itu, pihak keluarga korban pun mengetahui tindak bejat ini setelah mendengar keluhan dari sang anak.
Diceritakan Ningsih, suatu waktu A mengatakan kemaluannya sakit saat hendak buang air kecil.
"Anak ini cerita, katanya itunya sakit, makanya diinterograsi, katanya yang melakukan tetangganya," ungkap Ningsih saat ditemui Wartakota, Kamis (12/10/2017).
"Dia bilang perih kalau lagi pipis. Kami pun menanyakan apa yang dilakukannya," tambahnya lagi.
Sementara itu, dijelaskan Nono, ayah korban, anaknya mengaku sempat diraba-raba dan diremas bagian tubuhnya.
4. Sempat berdamai
Mengetahui kejadian yang berdampak buruk bagi anaknya ini, para orangtua pun langsung bertindak tegas.
Dalam suatu kesempatan, para orangtua mendatangi pelaku.
"Saya sebagai orangtua kan terenyuh, akhirnya saya lapor ke RT RW, tapi pelaku tidak di rumah, lalu saya tunggu sampai di rumah," ucap Nono sebagaimana diberitakan Wartakota.
Saat didatangi, pelaku pun menyatakan dirinya tak melakukan tindakan yang dituduhkan. Selanjutnya, kesepakatan untuk berdamai pun terjadi antara kedua belah pihak.
5. Melapor ke polisi
Namun, tak berselang lama, pihak orangtua lantas membatalkan kesepakatan damai dengan pelaku.
"Tapi akhirnya perjanjian tersebut saya batalkan, lalu saya minta solusi, walau sebenarnya saya ragu karena saya tidak ada uang untuk visum. Selanjutnya berapa orang menyarankan saya ke KPAI, dari situ saya berani bertindak," papar Nono.
Nono kemudian melakukan visum terhadap anaknya, serta melaporkan kebejatan pelaku ke Polres Metro Jakarta Timur.
6. Pelaku ditangkap
Berkaitan dengan kejadian ini, Kasubaghumas Polres Metro Jakarta Timur Kompol Wasiem menyatakan pelaku sudah diamankan.
Meski begitu, pemeriksaan terhadap pelaku belum selesai dilakukan.
"Pemeriksaan masih kami lakukan. Pemeriksaan itu terkait kronologi dan alasan pelaku nekat mencabuli anak-anak," ujarnya. (Tribunwow)