Wastam Seolah Enggan Meninggalkan Pusara Anaknya
Saat pelayat perlahan meninggalkan lokasi pemakaman, Wastam masih terlihat menangis dan memegangi nisan anaknya itu
Penulis: Muh Radlis
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Jenazah korban bentrokan suporter Persita Tangerang dan suporter PSMS Medan telah dimakamkan di kampung halaman ayahnya di Kabupaten Pekalongan, Jumat (13/10/2017).
Korban bernama Banu Rusman (17) itu tewas setelah dirawat di rumah sakit.
Ayah korban, Wastam, terlihat sangat terpukul kehilangan anaknya.
Saat pelayat perlahan meninggalkan lokasi pemakaman, Wastam masih terlihat menangis dan memegangi nisan anaknya itu.
Pemakaman korban dihadiri oleh keluarga, teman korban hingga perwakilan suporter sepakbola di Pekalongan.
Baca: Dua Siswi di Pekalongan Kepergok Pesta Miras Bersama Empat Rekannya
"Saya tidak menyangka, betul betul tidak menyangka kejadian ini menimpa anak saya," kata Wastam.
Kesedihan dirasakan mendalam oleh Wastam. Saat pemakaman sudah ditinggalkan oleh peziarah, Wastam masih nampak berdoa di pusara anaknya.
Jenazah Banu tiba di kampung halaman ayahnya pada Jumat (13/10/2017) dini hari.
Selama ini, Banu tinggal di Tangerang sementara ayahnya tinggal di Pekalongan.
Bentrokan antara suporter ini terjadi pada Rabu (11/10/2017) lalu.
Beberapa korban jatuh akibat bentrokan antar suporter tersebut.
Meski sempat dirawat di rumah sakit, namun nyawa Banu tak tertolong.