Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh, Ternyata Warga Kabupaten Semarang Masih Banyak yang BAB Sembarang Tempat

program bebas dari BABS juga harus mengubah perilaku masyarakat. bukan hanya sekedar menberi jamban atau kloset ke masyarakat

Editor: Sugiyarto
zoom-in Duh, Ternyata Warga Kabupaten Semarang Masih Banyak yang BAB Sembarang Tempat
tribunjateng/khoirul muzaki
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan (Barenlitbang) Kabupaten Semarang, Anang Dwinanta meminta para kepala desa (Kades) bisa mengalokasikan anggaran di APBDes untuk mendukung pelaksanaan program Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BABS).

"Pelaksanaan program ODF tidak mungkin hanya jadi beban Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Semarang saja. Program pemerintahan desa bisa diselaraskan dengan program Pemkab Semarang," kata Anang, Selasa (17/10/2017).

Selain menyelaraskan program untuk memberikan jamban atau kloset kepada masyarakat yang belum memilikinya, menurutnya, program bebas dari BABS juga harus mengubah perilaku masyarakat.

Baca: Banjir Rendam 14 Desa di Cilacap dan Tanah Longsor di Dua Lokasi

"Justru yang sulit itu mengubah budaya (perilaku) tidak buang air besar sembarangan terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai," sambungnya.

Anang menambahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Semarang ada program yang dikenal dengan istilah seratus kosong seratus.

Berita Rekomendasi

Baca: Awas! Cacingan Juga Bisa Sebabkan Kematian Lho, Ini Penjelasan Medisnya

"Tahun 2019, Presiden Joko Widodo menghendaki seluruh masyarakat memiliki akses air bersih 100 persen, nol (tidak ada) kawasan kumuh dan 100 persen sanitasi atau bebas buang air besar sembarangan," jelasnya.

Anang mengatakan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang akan membuat surat edaran ke seluruh camat serta kades/lurah untuk membantu menyadarkan masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan.

Di sisi lain, Bupati Semarang, Mundjirin meminta semua pihak bisa mendukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Menurutnya, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum dengan menghentikan kebiasaan BABS menjadi tugas bersama, tidak hanya Pemkab Semarang.

"Sudah saatnya menghilangkan kebiasaan buang air besar di sungai secara langsung. Memang itu tidak mudah, tapi harus menjadi komitmen bersama untuk menyadarkan warga termasuk menyediakan jamban dan pengolahan limbahnya secara memadai," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas