Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Haru Iptu Chandra Jalan Kaki Gendong Warga Sakit dari Dusun Terpencil

Ia tak menyangka luka bakar di kaki kanannya yang telah membusuk sampai tulang keringnya terlihat akhirnya bisa diobati.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Kisah Haru Iptu Chandra Jalan Kaki Gendong Warga Sakit dari Dusun Terpencil
Facebook/Rendy Languju via jogja.tribunnews.com
Kapolsek Bunta Iptu Candra saat mengevakuasi warga dari suku terasing di Desa Doda, Kecamatan Bunta. 

TRIBUNNEWS.COM, PALUKapolsek Bunta Iptu Chandra mendapatkan senyuman dari Ishak Linggi.

Ishak berusia 43 tahun dan bertubuh kurus.

Ia tak menyangka luka bakar di kaki kanannya yang telah membusuk sampai tulang keringnya terlihat akhirnya bisa diobati.

Dengan mengenakan celana pendek berwarna merah dan kaus hitam bertuliskan “DIVINE”, dia duduk di pinggir ranjang sambil tersenyum.

Ishak langsung menjabat tangan Chandra yang datang menjenguknya di Puskesmas Bunta, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Selasa (17/10/2017) siang.

Baca: Ditanya Soal Istilah Pribumi, Ini Jawaban Jokowi

“Dari bahasa tubuhnya dan genggaman tangan dia, ada ungkapan bahagia yang tak terhingga, saya kemudian menepuk pundak dan mengusap kepalanya, dan saya berucap, 'sabar Pak, Insyaallah Bapak akan sehat-sehat dan bisa berkumpul lagi bersama keluarga',” kata Chandra saat dihubungi.

Berita Rekomendasi

Chandra juga tak menyangka bahwa pemberitaan terkait ini kemudian menjadi viral di media.

Namun, dia bersyukur dengan banyaknya orang yang simpati kepada Ishak Linggi dan berdoa untuk kesembuhannya.

“Insya Allah doa orang-orang tersebut cepat diijabah oleh Allah SWT,” harapnya.

Baca: Luhut Ungkap Sandiaga Uno Dua Kali Batalkan Janji Pertemuan Bahas Raklamasi

Sebelumnya, tepatnya pada Minggu (15/10/2017) petang, Chandra didatangi anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas yang mengabarkan bahwa di wilayah binaannya ada salah seorang warga suku terasing di Sub Dusun III Mumpe, Desa Doda, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, yang mengalami luka bakar yang telah membusuk.

“Anggota Bhabinkamtibmas itu cerita tentang kondisi Ishak ini terkait lukanya dan kemudian dia cerita bahwa Ishak ini merupakan warga yang sangat miskin. Untuk berobat saja, dia tidak mampu dan malam itu juga saya mencoba mengontak instansi terkait. Paginya, saya langsung bergerak menuju lokasi di mana Ishak dan keluarganya tinggal,” tutur Chandra.

Keesokan hari, tepatnya pada Senin (16/10/2017) sekitar pukul 06.30 Wita, empat orang yakni Kapolsek Chandra, seorang anggota Bhabinkamtibmas, penunjuk jalan, dan seorang warga bergerak menuju lokasi Dusun III Mumpe.

Jaraknya untuk sampai ke dusun tersebut dari Desa Doda diperkirakan mencapai lima kilometer dan jalan menanjak itu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Saat tiba di gubuk Ishak, tim, lanjut Chandra, langsung menjadi perhatian warga suku terasing yang tinggal di dusun tersebut.

“Kami tidak lama berada di dusun tersebut. Saat tiba, kami langsung temui Ishak dan kami menjelaskan kedatangan kami. Saya berusaha memberi pemahaman dan akhirnya dia bersedia kami evakuasi untuk dilakukan pengobatan. Kami juga tidak berlama-lama mengingat cuaca saat kita pergi itu sedang baik,” tutur Chandra.

Baca: Ucapan Anies Soal Pribumi Dinilai Tak Perlu Dilaporkan ke Polisi

Tim evakuasi kemudian bergerak cepat membuat sebuah dudukan dari kayu yang diikat dengan tali rotan dan dibuat seperti tas ransel.

Ketika selesai, dengan posisi saling membelakangi, Ishak pun akhirnya dievakuasi.

Kapolsek mendapat giliran pertama menggendong Ishak.

Kemudian bergantian dengan Bhabinkamtibmas, warga dan penunjuk jalan.

“Sebenarnya ada jembatan gantung juga, cuma kita ragu melewatinya karena kondisi jembatan juga sudah tidak bagus. Banyak kayu yang lapuk. Pertimbangan menyeberang melalui sungai juga sudah kita pertimbangan karena saat itu cuaca sedang bagus,” kata Chandra.

Menurut Chandra, saat lelah, mereka sesekali berhenti untuk istirahat, minum dan makan dengan bekal yang sudah dibawa sebelumnya.

Ishak yang tidak bisa berbahasa Indonesia membuat tim evakuasi agak kesulitan berkomunikasi.

Beruntung ada kepala dusun yang ikut serta dalam perjalanan.

Akhirnya, sekitar pukul 11.30 Wita, tim yang membawa Ishak tiba di Puskesmas Bunta.

Ishak pun langsung ditangani pihak medis.

Chandra bersyukur mendapatkan kesempatan ini karena selama delapan bulan menjabat sebagai kapolsek, dia mengaku belum belum pernah bersosialisasi dengan warga suku terasing ini.(ERNA DWI LIDIAWATI)

Artikel Ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ini Cerita Kapolsek Bunta Jalan Kaki Gendong Warga Sakit dari Desa Terpencil

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas