KM Sabuk Nusantara 93 Diluncurkan Melayani Indonesia Timur
Kapal yang diberinama KM Sabuk Nusantara 93 diluncurkan rencananya dioperasikan melayani masyarakat di kawasan Timur
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Steadfast Marine telah menyelesaikan pembangunan kapal perintis ke tujuh dari 13 kapal pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Masing-masing type 1200 GT dan 2000 GT dengan total nilai anggaran sekitar Rp 50 Miliar.
Kapal yang diberinama KM Sabuk Nusantara 93 diluncurkan rencananya dioperasikan melayani masyarakat di kawasan Timur Indonesia dan ditempatkan di pelabuhan Malahayati Aceh.
Tujuh dari 13 kapal ini adalah bagian dari 100 Unit yang dibangun Kementerian Perbubunga. Sampai saat ini tercatat baru 30 kapal yang sudah dibangun dan ada 70 kapal yang siap dikerjakan.
Komisaris Utama PT Steadpast Marine Eddie Kurniawan Logam menjelaskan, saat ini Indonesia menjadi negara yang paling banyak membangun kapal. Di tengah-tengah giatnya pemerintah membangun kapal, galangan di Tiongkok malah banyak yang tutup karena minim pesanan.
Beda dengan Inonesia, melalui program tol laut yang diusung Presiden Joko Widodo, kebutuhan kapal baru sangat tinggi. Selain penyediaan kapal barang juga kapal penumpang dan latih serta patroli .
"Saat ini menjadi momentum penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang mampu membangun industri galangan kapal dan industri pelayaran," kata Eddie, dalam keterangan persnya.
Sebelumnya di galangan ini juga telah diluncurkan enam unit kapal latih type 1200 GT milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub.
Kapal-kapal tersebut dioperasikan untuk lembaga pendidikan pelayaran di bawah BPSDM. Yaitu BP2IP Malahayati Aceh, STIP Jakarta, BP2IP Sorong, PIP Makassar, Poltekpel Surabaya dan BDP Minahasa Selatan.
KM Sabuk Nusantara 93, menjadi salah satu kapal perintis tipe 1200 GT (Paket B). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bay M Hasani dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Sub Direktorat Pengembangan Usaha Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Muhammad Syaiful mengatakan kalal tersebut akan digunakan untuk mendukung program tol laut.