Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Joyo Lega Terduga Pemalsu Jamunya Ditangkap

Ironisnya, Mbah Joyo tidak asing dengan dua terduga pelaku pemalsuan karena juga sama-sama terjun di dunia penghobi ayam aduan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mbah Joyo Lega Terduga Pemalsu Jamunya Ditangkap
Istimewa
Ilustrasi jamu 

TRIBUNNEWS.COM,  BANTUL - Sutrajaya atau yang akrab disapa Mbah Joyo, produsen jamu khusus untuk ayam jago terkenal dengan merk 'Mbah Joyo' bisa bernafas lega.

Dua orang yang diduga kuat melakukan pemalsuan jamu produksinya ditangkap oleh jajaran Polda Jawa Barat,  Selasa (17/10/2017) lalu.

Keduanya diduga memalsukan jamu Mbah Joyo dengan merek yang sekilas mirip namun ditambahkan nama lain di belakang nama merek aslinya.

"Saya ikut langsung dengan petugas kepolisian, tempat produksinya di Solo, keduanya memang masih berstatus saksi dan sedang diproses aparat kepolisian," ujar Mbah Joyo ditemui di rumahnya daerah Tamanan, Banguntapan, Bantul," Kamis (19/10/2017).

Menurut Mbah Joyo, di tempat tersebut dilakukan produksi jamu dengan beberapa karyawan.

Ironisnya, Mbah Joyo tidak asing dengan dua terduga pelaku pemalsuan karena juga sama-sama terjun di dunia penghobi ayam aduan.

Baca: Kuasa Hukum Ingatkan Tentang Jasa-Jasa Gatot Brajamusti Majukan Perfilman Tanah Air

BERITA REKOMENDASI

Keduanya diketahui juga sempat mengaku sebagai anak angkat Mbah Joyo.

Jamu palsu tersebut kini disita kepolisian.

Mbah Joyo pun meyakini, status keduanya menjadi tersangka tinggal menunggu waktu karena produk yang mereka buat telah memenuhi unsur pelanggaran hak paten.

Menurutnya, jamu jago asli Mbah Joyo telah didaftarkan ke pihak Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (kemenkumham) RI sejak Maret 2014 lalu dan telah memiliki sertifikat merk.

Unsur pelanggaran sertifikat merk ini menurut Mbah Joyo terlihat dari corak dan warna kemasan jamu palsu yang sama persis dengan jamu asli.


Yaitu, berunsur warna utama kuning gradasi merah dengan warna hitam di tepiannya.

Semua susunan tulisan dan kemasan juga sama.

Yang jadi pembeda adalah tambahan kata dan bahan kemasan.

Bahan kemasan jamu palsu menurut Mbah Wiryo terbuat dari kertas yang dicetak baru kemudian dimasukkan dalam plastik.

Sementara jamu asli langsung dibungkus dalam bahan plastik yang telah tercetak mengkilap.

"Tapi sekilas sama kalau kurang teliti, ukuran, warna dan beratnya juga nyaris sama," kata Mbah Joyo sembari menunjukkan jamu asli dan palsu. (sus)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas