TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mat Tuki (39), warga Jl Kedungdoro dan Mat Nidi (38), warga asal Jl Simo Pomahan Surabaya harus tinggal di sel tahanan Polsek Tegalsari.

Mereka membobol rumah HS (36), warga Jl Kedung Rukem Tengah Surabaya.

Aksi pelaku dengan cara masuk ke rumah korban melalui pintu samping yang tidak dikunci.

Selanjutnya mengambil dua kunci kontak sepeda motor dan dua handphone (HP) yang saat itu berada di samping korban yang sedang tertidur di ruang tamu.

Selanjutnya, pelaku membawa keluar motor yang berada di depan rumah. Kemudian motor tersebut dijual bersama sahabatnya, Mat Nidi ke Madura.

“Keduanya tertangkap berkat ada CCTV di lokasi, yakni Kedung Rukem. Sebelumnya dianalisa lebiih dulu,” sebut Kapolsek Tegalsari Surabaya, Kompol David Triyo Prasojo, Senin (23/10/2017).

Adanya CCTV di lokasi, tim Anti Bandit Polsek Tegalsari ditindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan dan mempelajari rekaman.

"Setelah teridentifikasi, tim Anti Bandit melakukan penangkapan. Saat mau dibekuk, keduanya mencoba melawan sehingga dilakukan tindakan tegas dengan menembak pada kaki masing-masing tersangka,” terang David.

Dalam penyidikan, keduanya juga mengakui sudah ada lima TKP lainnya yang diakui pelaku. Pembobolan dilakukan di bebrbagai tempat di Surabaya.

Selain di Kedung Rukem, pelaku juga beraksi di Kedung Klinter dan Kedondong Surabaya.

Pelaku Mat Tuki menuturkan, dirinya biasa membobol rumah pada malam hari saat kondisi rumah korban di tingal tidur.

“Hasil dijual ke Abdul di Madura, biasanya laku Rp 2 juta dan dibagi rata. Uang saya gunakan makan sehari-hari karena dagang ayam potong di pasar Asem Simo sudah bangkrut,” aku Mat Tuki.

Dari dua pelaku ini, polisi mengamankan barang bukti berupa, rekaman CCTV, baju warna hitam, celana pendek warna cream dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam S 5590 QX. fat