GP Ansor Protes Masjid Dirobohkan untuk Ruang Anggota DPRD Surabaya
Gerakan Pemuda Ansor Surabaya memprotes perobohan masjid di lingkungan DPRD Kota Surabaya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gerakan Pemuda Ansor Surabaya memprotes perobohan masjid di lingkungan DPRD Kota Surabaya.
Melalui perwakilannya, mereka mendatangi kantor DPRD di Jalan Yos Sodarso, Kamis (26/10/2017).
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Kembalikan Masjid Kami", massa GP Ansor Surabaya menuju lokasi masjid yang berada di sisi belakang Gedung DPRD Surabaya.
Mereka juga akan menyerahkan nota keberatan dan protes keras atas cara Pemkot membangun proyek dengan merobohkan masjid tanpa ada pemberitahuan lebih dulu.
Baca: Ayu Tak Sadar Pahanya Terluka Sayat Usai Dipegang Pengendara Motor
Massa ormas ini memprotes pembongkaran masjid tanpa pemberitahuan kepada umat Islam Surabaya.
Apalagi pembongkaran masjid itu salah satu informasi yang diterima GP Ansor untuk dibangun deretan ruang pribadi anggota dewan.
"Wakil kami di DPRD saja tidak diberitahu. Tahu-tahu masjid dibongkar," ujar Khoirur Roziqin, anggota GP Ansor Surabaya.
Baca: Polisi akan Meminta Keterangan Para Mantan Gubernur DKI terkait Reklamasi
Roziqin sepakat bersama anggota ormas ini untuk menentang cara Pemkot Surabaya membongkar rumah ibadah itu tanpa komunikasi dengan umat Islam.
"Seharusnya ada pengganti masjid yang dibongkar sebagai pengganti tempat ibadah. Dikomunikasikan baru dibongkar," tandas Roziqin.
Saat ini, massa GP Ansor masih bertahan di lokasi.
Baca: PKB Sebut Cak Imin Layak Dampingi Jokowi
Spanduk "Selamatkan Masjid Kami" itu kini dibentangkan dan dipasang di masjid yang dibongkar. (Surya/Faiq)