Selamatkan Karyawan, Kisah Heroik Anggota Brimob Jebol Tembok Pabrik Petasan
Proses penyelamat karyawan pabrik petasan dan kembang api yang terbakar di kawasan Kosambi, Tangerang, tidak lepas dari bantuan Brimob.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses penyelamat karyawan pabrik petasan dan kembang api yang terbakar di kawasan Kosambi, Tangerang, tidak lepas dari bantuan Brimob.
Tercatat ada 100 personel BKO Brimob Polda Kalimantan Barat yang ditempatkan di Polsek Teluk Naga. Mereka menginap di sebuah gedung olah raga, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Setelah apel pagi dan hendak menggelar patroli, mereka mendengar ledakan. Kontan, ratusan personel Brimob di bawah pimpinan AKBP Raymond M Masengi, panik.
Mereka langsung mencari sumber rentetan ledakan. Suaranya sangat keras menyerupai letusan tembakan.
"Dan setelah kita lihat ternyata ada ledakan besar. Di situ kami baru tahu ada terjadi kebakaran persis dekat kita tinggal," kata AKBP Raymond M Masengi, saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (26/10/2017).
Seratus personel Brimob berusaha mendekat ke lokasi kebakaran di Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
"Karena posisinya terkunci, kami tahu ada banyak karyawan di dalam," ucap AKBP Raymond M Masengi.
Sementara, di bangunan pabrik sudah mengepul asap tebal disertai jilatan api yang membumbung tinggi.
"Dengan alasan kemunusiaan tanpa mengindahkan risiko yang ada, anggota berusaha menjebol tembok. Karena posisinya sudah cukup sulit. Saat itu juga asap sudah sangat banyak dan di setiap tempat sudah muncul api," lanjutnya.
Anggota Brimob bersama masyarakat mencoba membuat lubang agar karyawan di dalam bisa keluar. Mereka juga menyertakan tangga. Satu per satu karyawan keluar melewati celah itu.
Ketika api kian membesar, semakin sulit bagi personel Brimob dan warga untuk bertahan mendekat di sisi tembok pabrik tersebut.
"Berisiko juga buat kita, juga karena muncul ledakan di sana-sini. Ditambah ledakan yang cukup besar di sisi depan. Posisi saat itu kami sudah tidak bisa mendekat lagi," tuturnya.
Untuk diketahui, korban meninggal berjumlah 47 orang. Sementara yang mengalami luka-luka 46 orang.
Mereka menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda, yakni RSUD Tangerang, RS Mitra Husada, dan RSIA BUN.(*)