Polisi Dalami Kasus Mahasiswa Tewas Saat Diklat Menwa UTM
Kepolisian mendalami kasus tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Cholil Bangkalan, Mustaji (19).
Editor: Ferdinand Waskita
Selain Mustaji, seorang mahasiswa STAIS lainnya, Lukman Hakim, asal Kecamatan Galis dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Sebelumnya, ia sempat dirawat di Puskesmas Socah.
Ra Nasih menjelaskan, kendati Diklat Menwa bersifat semi militer, tidak ada tindak kekerasan fisik dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Hanya rangkaian latihan fisik biasa,seperti push up. Baru tahun ini UTM memberi kesempatan bergabung. Kami kirim sembilan mahasiswa," pungkasnya.
Wakil Rektor III UTM Bidang Kemahasiswaan Budi Mustiko menjelaskan, selain STAI Syaichona Cholil, bergabung pula dalam Diklat menwa itu dari STITMU Modung.
"Total peserta berjumlah 22 mahasiswa. Dimulai Selasa kemaren, latihan rutin tahunan dan hari ini penutupan. Kebetulan UTM jadi tuan rumah," jelas Budi.
Kabar meninggalnya peserta Diklat ia dengar dari rektor sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat itu juga, ia langsung mengecek ke Puskesmas Socah.
"Tidak ada pemukulan, hanya latihan fisik, kedisiplinan, dan baris-berbaris," pungkasnya.(Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Surya Malang dengan judul: Mahasiswa Tewas Saat Diklat Menwa di Universitas Trunojoyo Madura,Polisi Lakukan Penyelidikan Ini