Penggunaan Pertalite Makin Meningkat
Penggunaan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan bermotor di NTT semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sales Excecutif Retail Wilayah XII Pertamin
TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan bermotor di NTT semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sales Excecutif Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi mengatakan hal ini ketika dihubungi Pos Kupang, Rabu (8/11/2017). Wahyudi menjelaskan, berdasarkan data, Pertalite semakin diminati. Hal ini dibuktikan sejak awal tahun 2017, SPBU yang menjual Pertalite di NTT cukup banyak.
"Jumlahnya sebanyak 25 SPBU, yakni 13 SPBU di Daratan Timor dan 12 SPBU di Daratan Flores," katanya. Dengan jumlah SPBU seperti itu, kata Wahyudi, di awal tahun 2017, total keseluruhan Pertalite yang dibeli oleh konsumen sebesar empat persen dari seluruh konsumen yang membeli gasolin. Dia menambahkan, Pertalite sudah tersedia di Depot Reo yang selama ini dilayani dari Maumere.
"Berarti sudah ada dua Depot di Flores, " katanya sambil menambahkan, di Pulau Timor terdapat di Depot Kupang yang tersedia sejak bulan Mei. Pada 4 Agustus 2017 Pertamina telah membangun depot di Waingapu.
Wahyudi mengungkapkan, sampai akhir Oktober 2017, sebanyak 54 SPBU yang menyediakan Pertalite, yakni 39 SPBU di Timor dan Sumba. Sedangkan di Flores terdapat 15 SPBU.Perkembangan pangsa pasar Pertalite saat ini naik hampir 4 x lipat menjadi 14% dibanding awal tahun yang hanya 4% dari seluruh konsumen kendaraan bermotor roda dua dan empat.
"Artinya dua dari 10 konsumen yang mengisi bensin sekarang sudah membeli Pertalite. Dulu, satu konsumen pun tidak ada yang membelinya. Artinya bahwa Pertalite semakin digemari," katanya. Wahyudi mengatakan, konsumen yang selama ini membeli premium sudah beralih ke Pertalite karena harganya yang terjangkau. Bahkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari SPBU menyebutkan, konsumen yang menggunakan BBM Pertalite di daerah pegunungan seperti Soe dan Kefamenanu senang menggunakannya. Pasalnya, saat kendaraan menanjak motor lebih bertenaga.
Win Lulan, seorang konsumen Pertalite mengatakan, harga BBM ini hanya beda Rp 1. 050 dari bensin (premium). "Motor terasa lebih bertenaga," katanya. Apalagi untuk motor injeksi sangat bagus memakai Pertalite karena tidak boros. Pertalite lebih mahal tapi lebih irit dibandingkan bensin. Mesin juga jadi bersih karena tidak ada sisa pembakaran.
Sedangkan Hermanus Seran Tae mengatakan punya pengalaman ketika menggunakan Pertalite. Mesin motor lebih ringan, tenaga lebih full dan mesin lebih awet. (ira)