Tanggap Bencana Pergerakan Tanah di Kecamatan Cisitu Dinilai Paling Sulit
Aang Arizal menceritakan, pergerakan tanah di Cisitu merupakan tanggap bencana yang memakan waktu paling lama.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Sejak hari pertama jalur Sumedang-Subang via Rancakalong terputus banjir, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sumedang telah bersiaga di titik bencana.
Mereka melakukan tanggap bencana, mulai dari berjaga di lokasi banjir, yang terletak di Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, hingga menyeberangkan warga yang perlu beraktivitas di seberang banjir.
Banjir Rancakalong bukanlah bencana tersulit yang dihadapi Tagana Kabupaten Sumedang.
Hal tersebut diungkapkan Aang Arizal (35), anggota Tagana Kabupaten Sumedang, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi banjir Rancakalong, Jumat (10/11/2017).
Baca: Banjir Meluas, Warga Mulai Mengungsi
"Yang paling sulit itu saat tanggap bencana pergerakan tanah di kecamatan Cisitu," ujar Aang Arizal.
Aang Arizal menceritakan, pergerakan tanah di Cisitu merupakan tanggap bencana yang memakan waktu paling lama.
Pergetakan tanah di kecamatan Cisitu, merupakan akibat dari sesar Beribis yang merupakan bagian dari sesar Lembang.