12 Fakta di Balik Pelarian dan Persembunyian Mang Jangol, Keluarganya Diduga Ikut Membantu
Mang Jangol berhasil ditangkap tim gabungan Polda Bali dan Polresta Denpasar di kandang sapi milik keluarganya di Banjar/Desa Melinggih, Payangan
Editor: Sugiyarto
Terkait penahanan Mang Jangol di rutan Mako Brimob, Hadi menyampaikan alasan khusus.
“Kita pisahkan dulu (dengan tersangka lainnya). Kita amankan ke sini takutnya nanti ada keterangan yang satu dengan keterangan yang lain tidak sama,” jelasnya.
Ia menambahkan apabila pemeriksaan terhadap Mang Jangolsudah selesai, selanjutnya polisi akan mengkonfrontirnya dengan tujuh tersangka lainnya, termasuk istri pertamanya Ni Luh Ratna Dewi yang sudah lebih dulu ditangkap di Jembrana.
Sementara itu, terkait senjata api yang diduga dibawa Mang Jangol dalam pelariannya, Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menegaskan pria beristri tiga tersebut saat ditangkap tidak membawa senjata api.
"Yang bersangkutan tidak melakukan perlawanan dan tidak membawa senjata," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menduga Mang Jangol membawa senjata api beserta amunisi selama pelariannya sehingga jajaran kepolisian menginstruksikan anggotanya untuk melakukan tindakan tegas secara terukur terhadap tersangka.
Diberi Makan Sepupu
Tempat persembunyian Mang Jangol selama sembilan hari jadi buronan pasca penggerebekan rumahnya, masih belum terungkap.
Polisi pun mendalami keterangannya untuk mencari tahu siapa saja yang membantu dan di mana saja ia sempat bersembunyi dari kejaran polisi.
Menurut sumber kepolisian, sehari sebelum tertangkap di Payangan, Mang Jangol mendatangi rumah tua ibunya yang dihuni oleh adik sepupunya, Made A.
Dan pada Minggu (12/11/2017) malam sekitar pukul 21.00 Wita, ia mengunjungi rumah yang berada di Banjar Melinggih itu.
Di sana ia bertemu dengan Made A, sontak adik sepupunya pun menanyakan keberadaannya di rumah tersebut.
Mang Jangol pun memberi tahu bahwa dirinya sedang mengalami masalah besar.
"Saksi (Made A) sempat menyiapkan makanan kepada Mang Jangol," tutur sumber di kepolisian.