Buruh Tani Ini Kaget Tiba-tiba Didatangi Bupati Madiun, Ternyata Nengok Anaknya yang Kena Tumor
Di tengah kesibukanya sebagai Bupati Madiun, Muhtarom masih meluangkan waktunya untuk menengok warganya yang sakit.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Di tengah kesibukanya sebagai Bupati Madiun, Muhtarom masih meluangkan waktunya untuk menengok warganya yang sakit.
Ditemani Kepala Dinas Kesehatan Soelistyo Widyantono, Bupati Muhtarom mengunjungi seorang balita bernama Apriliana.
Balita berusia 1,9 bulan ini memiliki sebuah tumor sebesar bola tennis di pundak kirinya. Anak pasangan Sumarji (47) dan Partini (32) ini memiliki tumor sejak lahir.
"Tadi saya dapat kabar ada anak yang terkena tumor, makanya saya ke sini. Saya juga sudah lama tidak menemui warga Bandungan," kata Muhtarom saat ditemui di rumah Apriliana, RT7/RW 1 Desa Bandungan, Kecamatan Saradan, Rabu (22/11/2017) siang.
Ia meminta dinas terkait untuk segera menangani sakit yang diderita Apriliana. "Kami lihat dulu, antisipasi jangan sampai kelewatan dan terlanjur besar," katanya.
Sementara itu, Sumarji ayah kandung Apriliana menuturkan, awalnya tumor di pundak kiri anaknya hanya sebesar tahi lalat. Namun, ketika usia anaknya tiga bulan, tumor tersebut semakin membesar.
"Awalnya cuma sebesar andeng-andeng, ketika lahir. Mulai membesar sejak berusa tiga bulan," ucapnya.
Ayah tiga anak ini menuturkan, sebelumnya sudah membawa anak bungsunya ini ke puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit Panti Waluyo. Namun, saat itu dokter tidak berani melakukan tindakan karena anaknya masih terlalu kecil.
"Dari pihak rumah sakit menyarankan kalau sudah cukup umur, lima tahun baru bisa dioperasi," ucapnya.
Akibat tumor tersebut, anaknya kerap menangis ketika tidur. "Nangis kalau dipakai tidur,"kata buruh tani ini.
Dia mengaku senang, Bupati Madiun berkenan menengok kondisi putrinya.
Buruh tani berpenghasilan Rp 50 ribu per hari ini mengaku kaget saat diberitahu perangkat desa setempat, bupati akan mendatangi rumahnya.
"Saya kaget, tadi siang tiba-tiba diberitahu kamituo katanya pak bupati mau ke rumah," katanya.
Sumarji berharap kepada dinas terkait agar membantu agar tumor anaknya sudah dioperasi.
Sebab, ia khawatir bila tidak segera dioperasi, tumor anaknya semakin membesar. "Harapannya ya kalau bisa cepat dioperasi, kasihan kalau semakin besar," katanya.
Sementara itu, anaknya tampak malu-malu saat dikunjungi Bupati Madiun.
Sesekali, Bupati Muhtarom mengajak balita ini bercanda.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono mengatakan, benjolan di pundak Apriliana merupakan Hemangioma, termasuk jenis tumor pembuluh darah yang tidak ganas.
Hemangioma disebabkan karena adanya kelainan pada pembuluh darah. Warna merah pada hemangioma muncul karena adanya pembuluh darah di permukaan yang melebar.
"Ada kelainan pada pembuluh darahnya, disebabkan kogenital sejak lahir. Penyakit ini tidak mematikan," katanya.
Dikatakan Soelistyo, dengan peralatan yang dimiliki di RSUD dr Soedono, tumor di pundak Apriliana dapat diambil.
"Sekarang sudah canggih, kalau berat badannya sepuluh kilo sudah bisa dioperasi. Kebetulan di RSUD dr Soedono sudah ada tenaga medis khusus bedah plastik," katanya.
Sementara untuk pembiayaan akan ditanggung pemerintah, karena yang bersangkutan sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).