Gedung SMP Negeri di Gresik Kembali Ambrol saat Angin Kencang, Dua Siswanya Tertimpa
Atap Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kebomas Gresik ambrol diduga akibat terlalu berat menyangga beban genting dan diterjang hujan angin
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK – Atap Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kebomas Gresik ambrol diduga akibat terlalu berat menyangga beban genting dan diterjang angin puting beliung.
Akibatnya dua siswa tertipa serpihan genting, namun tidak sampai luka parah sehingga masih bisa mengikuti belajar.
Musibah ambrolnya kelas VII E dan VII F itu terjadi sebelum anak-anak banyak masuk sekolah.
Tiba-tiba atap kelas dengan kerangka galvalum dan penutup genting ambrol. Dari ambrolnya bangunan kelas itu, mengakibatkan dua siswa tertimpa serpihan genting. Namun masih bisa mengikuti kegiatan sekolah.
Anggota Polsek Kebomas sempat melihat kelokasi kejadian bahwa ada dua siswa yang menjadi korban tertimpa genting dari atap yang ambrol.
“Diduga galvalum tidak kuat menyangga sehingga genting ambrol. Ada dua siswa yang menjadi korban, namun sudah ikut belajar,” kata M Said, Kanit Lantas Polsek Kebomas, Selasa (28/11/2017).
Wakil Kepala SMP Negeri 2 Kebomas M Ihsan mengatakan ambrolnya gedung kelas VII E dan VII F terjadi ketika hujan dan disertai angin kencang.
Tiba-tiba atap ruang kelas yang baru ditempat pada 20014 ambrol .
“Anak-anak belum banyak yang masuk. Sehingga tidak ada korban jiwa yang sampai parah,” kata Ihsan.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin menyatakan ambrolnya atap beberapa SMP di Gresik segera dicarikan penyelesaian sehingga anak-anak tidak sampai terganggu proses belajar mengajarnya.
Seperti di SMP Negeri 2 Kebomas yang baru ambol, belajar anak-anak langsung dilakukan di ruang laboratorium.
“Kepala sekolah kami minta mencari menyiapkan tempat untuk belajar anak-anak, sehingga tidak sampai terganggu proses belajar mengajarnya,” kata Mahin.
Sementara untuk di SMP Negeri 1 Bungah, Mahin mengatakan pihak kontraktor sudah bersedia mengganti atap yang ambrol.
Selain itu, untuk membangun atap yang baru diharuskan menambah penyangga dari beton.
“Pihak kontraktor mau menanggung perbaikan di SMP Negeri Bungah,” imbuhnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik telah mendata sekolah yang rusak mulai dari Taman kanak-kanak, Sekolah dasar (SD) hingga SMP Negeri.
“Yang sangat rusak sekitar ada 500 kelas. Sedangkan yang masih agak rusak sekitar ada 1.110 keleas. Nanti segera kita ajukan ke Bupati untuk segera mendapatkan prioritas dalam perbaikan,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.