Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rangkaian Peristiwa Hilangnya Supir Go Car Sampai Polisi Meringkus Empat Orang Pembunuhan Ardhie

Empat orang pelaku masing-masing ditangkap di perbatasan Pekanbaru-Kampar, Banten dan Simalungun Sumatera Utara.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rangkaian Peristiwa Hilangnya Supir Go Car Sampai Polisi Meringkus Empat Orang Pembunuhan Ardhie
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Empat orang pelaku pembunuh terhadap supir Go Car bernama Ardhie saat diekspose di Mapolresta Pekanbaru, Selasa (28/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Pekanbaru akhirnya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Ardhie Nuraswan supir Go Car yang diketahui hilang dan dilaporkan ke polisi tanggal 22 Oktober 2017.

Empat orang pelaku ditangkap di tiga lokasi berbeda sejak tanggal 11,14 dan 22 November 2017.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengungkaokan empat orang pelaku masing-masing ditangkap di perbatasan Pekanbaru-Kampar, Banten dan Simalungun Sumatera Utara.

"Ada proses panjang akhirnya kita mengungkap peristiwa pembunuhan terhadap korban yang dilaporkan hilang pada tanggal 22 Oktober 2017 laku. Sampai temuan jenazah manusia yang sudah berbentuk tengkorak di Kandis. Kemudian kita lakukan penyelidikan dengan merangkai kejadian demi kejadian," ujar Susanto saat ekspose di Mapolresta Pekanbaru Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru, Selasa (28/11/2017) siang.

Dari rangkaian peristiwa tersebut pihaknya kemudian membentuk tim yang selanjutnya melakukan penyelidikan mulai dari pemeriksaan kamera CCTV dan menggali informasi dari saksi-saksi.

Rangkaian cerita tersebut mengarah pada adanya tindakan pidana yang terkait dengan hilangnya korban.

Berita Rekomendasi

Dari pendalaman itulah kemudian polisi mulai mengarah pada pihak yang memesan jasa pengantaran lewat Go Car yang saat itu dibawa oleh korban.

"Pada tanggal 11 Oktober 2017 kita tangkap dua orang pelaku di perbatasan Pekanbaru-Kampar. Kemudian kita kembangkan dan menangkap pelaku lainnya di Banten dan Simalungun Sumatera Utara," ungkap Kapolresta.

Dari pengungkapan tersebut pihaknya bekerjasama dengan Polda Riau dan Polres Siak untuk melakukan pra rekonstruksi untuk memastikan kembali keterangan hilangnya korban dan adanya peristiwa pidana.

"Jadi dari bukti keterangan pelaku saksi dan rekaman cctv serta rangkaian kejadian kita yakini 80 persen ada keterkaitan dengan hilangnya korban," ujar Susanto.

Empat orang yang berhasil ditangkap yakni, L, V, M dan F.

Dua orang pelaku masih dalam pengejaran kepolisian.

"Tim masih bekerja mengejar dua pelaku lainnya. Kita sudah sempat cari ke Inhil dan Inhu namun yang bersangkutan sudah kabur. Prosesnya akan panjang mengingat pelaku diduga sudah mengetahui rekannya ditangkap," ungkap Kapolresta.

Sembari berjalan proses penyidikan, polisi juga masih akan memasukkan bukti ilmiah kepastian jenazah yang ditemukan di Kandis.

Bukti dari tes DNA akan menguatkan pengungkapan tindak pidana oleh enam orang pelaku.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerangka manusia ditemukan di wilayah Kandis Kabupaten Siak pada 7 November 2017.

Temuan tengkorak tersebut mengarah pada hilangnya Ardhie.

Keluarga korban yang datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau mengakui bahwa ada beberapa bukti sekunder seperti pakaian dan aksesoris lainnya yang mirip dengan milik korban Ardhie.

Polisi kemudian memastikan tengkorak tersebut dengan melakukan tes DNA dengan keluarga korban.

Dalam prosesnya tim dari Polresta Pekanbaru berhasil mendapatkan barang bukti mobil yang dipakai korban Ardhie.

Kapolresta mengakui bahwa 80 persen korban memang dibunuh dan identik dengan mobil yang ditemukan di Sumut.

Namun polisi masih menunggu hasil tes DNA yang akan keluar dalam tiga hari kedepan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas