Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNNEWS.COM, SAMBAS - Seorang pemuda asal Kecamatan Tebas, Azman mengaku pernah dibimbing saat kuliah oleh NH terduga teroris yang diamankan di Bandara Supandio Pontianak.

Sehingga ia sangat meyakini NH bukanlah sosok yang mudah terpengaruhi paham-paham tertentu.

"NH itu senior saya, aktivis kedaerahan mahasiswa Sambas. Kami memandangnya sebagai seorang panutan mahasiswa asal dari Sambas," ungkapnya saat berkumpul bersama sahabat dekat NH dan sesama aktivis lainnya, Selasa (28/11/2017).

Azman pun mengaku hal yang sama, NH diketahui hanyalah sebagai seorang pengusaha dalam bidang properti.

Baca: Densus 88 Lacak Pemberi Dana Terduga Teroris Pontianak

"Dulu saya pernah bertemu dengannya, sekitar tahun 2016 silam. Dia hanya bercerita tentang seputar usahanya saja, seperti menjual kaplingan tanah dan perumahan. Jadi, setelah membaca berita yang ada di media. Saya pribadi sangat terkejut dan sangat-sangat tidak yakin NH yang diduga terindikasi tergabung ISIS," jelasnya.

Hal senada diungkapkan teman NH lainnya, Maspi.

Pria asal Kecamatan Sejangkung ini mengaku sosok NH selama kuliah dikenal sebagai mentor bagi mahasiswa-mahasiswa baru.

"Bang NH ini sosok aktivis yang tidak pelit ilmu, terutama dalam hal ilmu organisasi. Bang NH  senior yang santun dan contoh bagi juniornya, utamanya menjaga hubungan terhadap sesepuh masyarakat Sambas. NH sosok yang bersahaja dan sangat mudah bergaul," ujarnya.

Baca: LPSK Berikan Kompensasi Rp 237 Juta untuk Korban Terorisme Samarinda

Begitu pula dengan yang diungkapkan Yudi Siswanto.

Ia menilai sosok NH sebagai senior dalam organisasi.

"Bang NH senior saya di organisasi, dia sosok yang sangat baik, sangat santun dan menjadi panutan dalam berorganisasi," sambungnya.