Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PVMBG: Sinar Api di Puncak Gunung Agung Pertanda Lava Sudah di Permukaan

Berdasarkan pemantauan tim PVMBG, asap abu vulkanik yang ke luar dari kawah Gunung Agung pagi ini terpantau 2.000 meter.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in PVMBG: Sinar Api di Puncak Gunung Agung Pertanda Lava Sudah di Permukaan
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Gunung Agung, Kamis (30/11/2017) dini hari pukul 03.40 Wita dari Bukit Abang, Karangasem tampak mengeluarkan sinar api. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali diguyur hujan gerimis, Kamis (30/11/2017).

Gunung Agung di sisi utara Pos Pantau pun tidak tampak karena ditutupi kabut pekat.

Berdasarkan pemantauan tim PVMBG, asap abu vulkanik yang ke luar dari kawah Gunung Agung pagi ini terpantau 2.000 meter.

Namun aktivitas vulkanik Gunung Agung masih cenderung tinggi.

Sejak dini hari hingga pukul 09.33 Wita, alat seismograf PVMBG masih merekam tremor menerus.

"Tremor menerus ini mengindikasikan saat ini Gunung Agung sedang mengalami erupsi. Dan hingga saat ini masih berlangsung," jelas Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Kamis (30/11/2017).

Baca: Mugiyanto Sempat Mengimami Salat di Masjid Sebelum Tubuhnya Hanyut Terbawa Arus Banjir

BERITA TERKAIT

Berdasarkan pengamatan PVMBG periode, Kamis (30/11/2017) dari pukul 00.00 sampai pukul 06.00 Wita, asap abu vulkanik Gunung Agung terpantau dengan intensitas 2.000 meter dari puncak kawah Gunung Agung.

Abu vulkanik tersebut mengarah ke Selatan dan Tenggara.

Gunung Agung 30 November 2017_2
Gunung Agung, Kamis (30/11/2017) dini hari pukul 03.40 Wita dari Bukit Abang, Karangasem tampak mengeluarkan sinar api. TRIBUN BALI/I WAYAN ERWIN WIDYASWARA

"Sempat teramati sinar api di kawah puncak Gunung Agung di CCTV Pos Batulompeh, di sisi utara Gunung Agung. Ini adalah vulkanik glow, atau sinar yang disebabkan lava yang sudah di permukaan," Jelas Devy Kamil Syabana.

Alat Seismograf dari PVMBG juga terus merekam gempa vulkanik, yang berjumlah 4 dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Sementara gempa tremor menerus juga terus terekam, pasca Gunung Agung kembali mengalami tremor overscale, Rabu (29/11/2017) sore.

Baca: Pengacara Setya Novanto akan Diperiksa terkait Kepemilikan Senjata Api

Meskipun gempa tersebut tidak signifikan dibanding periode September hingga Oktober lalu, namun karena lava sudah dipermukaan, Gunung Agung tidak lagi membutuhkan jumlah gempa yang signifikan untuk erupsi.

"Situasinya sekarang kan beda. Jika September sampai Oktober lalu, gempa sampai ribuan karena magma mencoba ke permukaan atau ke kawah. Sekarang itu sudah ke luar dan berada di kawah. Jadi tidak perlu banyak gempa lagi, untuk terjadinya erupsi," kata dia.

"Masyarakat tetap kami minta untuk tenang namun menambah kesiapsiagaan. Terlebih, Rabu (29/11/2017) aktivitas Gunung Agung menyebabkan gempa dengan skala 3,1 RS. Rekomendasi kita, tidak ada lagi aktivitas di 8 Km dan perluasan sektoral 10 Km dari kawah Gunung Agung," ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas