Tremor Overscale Terekam, Volume Magma yang Keluar dari Bawah Kawah Lebih Besar
Oversale tanggal 28 November yang diperoleh informasi terjadi lontaran batu radius 1 km sampai 2 km.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Putu Candra
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Aktivitas kegempaan vulkanik relatif cenderung menurun, namun tremor overscale kembalikan terjadi, Sabtu (2/12/2017) sekitar pukul 14. 43 Wita.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM, I Gede Suantika saat dikonfirmasi menyatakan, overscale yang terjadi saat ini lebih pendek dibandingkan tremor overscale tanggal 28 November 2017 lalu.
"Tanggal 2 Desember 2017 kami mencatat adanya tremor overscale. Sama seperti tanggal 28 November 2017 kemarin. Tapi bedanya yang sekarang lebih pendek. Tanggal 28 November itu memang yang paling besar, 30 menit. Kalau sekarang cuma 22 menit. Tremor overscale terjadi sekitar pukul 14.34 Wita," jelasnya.
Kembali terjadinya tremor overscale diterangkan Suantika, ada volume magma yang keluar dari bawah kawah lebih besar.
"Jadi tetap artinya overscale ini, ada volume magma yang keluar ke kawah lebih besar. Jadi masih berlangsung. Suplai magma dari kawah itu masih berlangsung," jelasnya.
Baca: Relawan Arus Bawah Jokowi Bantu Korban Erupsi Gunung Agung dan Banjir Pacitan
Ditanya, terkait oversale tanggal 28 November yang diperoleh informasi terjadi lontaran batu radius 1km sampai 2 km.
Suantika menjelaskan "Pada saat itu memang kepulan abunya lagi tinggi. Sangat besar. Aliran lava yang menyertainya sangat banyak, jadi abu yang menyertai juga sangat banyak," urai Suantika.
"Saat itu tiba-tiba ada suplai yang besar lagi. Itu yang menyebabkan. Dan kami sepintas melihat di cctv yang dipasang di Bukit Asah, memang ada sedikit percikan material padat yang terlontar ke udara, setelah itu turun ke kawah," imbuhnya.