Gunung Agung Enam Kali Alami Tremor Melebihi Skala Ukuran, Apa Kata PVMBG?
Meski aktivitas kegempaan vulkanik cenderung menurun, namun tremor overscale kembali terjadi di Gunung Agung, Sabtu (2/12/2017).
Editor: Dewi Agustina
"Hampir setiap hari tercatat. Overscale tercatat sudah keenam kali. Jadi overscale ini terkait dengan pengisian volume kawah. Magma kawah diperkirakan terisi kurang dari 50 persen dari volume total kawah. Sedangkan volume total kawah kurang dari 60 juta meter kubik," ujarnya.
"Kemarin sebelum ada lava, terukur volume kawah sekitar 60 juta meter kubik. Sekarang kan kurang dari 50 persen yang terisi, ya sekitar 30 juta meter kubik," lanjutnya.
Ditanya tentang prediksi kapan kawah akan terisi penuh, Suantika menyatakan, kemungkinan kawah terisi penuh sekitar 10 hari ke depan. "Mungkin sekitar 10 harian," ucapnya.
Apakah ada gunungapi lain yang alami tremor overscale lebih dari lima kali? Suantika menjawab, Gunung Sinabung mengalami lebih dari lima kali overscale.
"Dulu Gunung Sinabung. Sebelum lavanya tumpah keluar, Gunung Sinabung overscale lebih lima kali. Kasusnya sama dengan Gunung Agung," jawab Suantika.
Baca: Lima Masjid di Kota Malang Sempat Terindikasi Tempat Berkembangnya Paham Radikal
Terkait gempa yang terjadi pada Jumat (1/12/2017) malam dengan skala 3,5 Richter, kata Suantika hal itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik dan tektonik.
"Ini sangat berkaitan. Gempa tektonik itu masih di seputaran Gunung Agung. Dari September, Oktober sampai November, gempa tektonik lokal masih terdeteksi di utara Gunung Agung. Jadi diantara celah Gunung Abang dan Gunung Agung. Arah pusat-pusat gempa itu ke timur laut barat daya. Tapi sekarang melewati Kubu, Tianyar. Gempanya masih di sekitar sana semua," paparnya.
Terbangkan Drone
Dengan masih tingginya aktivitas Gunung Agung, pihak PVMBG berencana akan menerbangkan pesawat tidak berawak (drone).
Namun dikatakan Devy, pihaknya masih akan memperbaiki kondisi drone pasca berhasil diterbangkan beberapa waktu lalu.
"Kami masih memperbaiki kondisi drone yang sukses mengambil gas. Ini masih kami rencanakan, mudah-mudahan minggu depan," ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana.
Penerbangan drone itu, kata Devy, untuk mengambil visual Gunung Agung secara keseluruhan.
"Kami berusaha mengambil semua. Mengambil visual dan gas. Kalaupun hanya terambil visual saja, itu sudah sangat bermanfaat untuk memonitor kondisi lava di permukaan," ucapnya.
Mengenai teramatinya garis berwarna cokelat di lereng gunung, Devy menerangkan bahwa guratan-guratan berwarna abu-abu yang terlihat dari puncak sampai ke bawah adalah material debu vulkanik yang terbawa oleh hujan.