Pacuan Kuda di Lembang Diharapkan Bisa Menarik Wisatawan
Sebanyak 142 kuda pacu tradisional diikutsertakan dalam 24 Kelas yang digelar pada kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Selain menjadi ajang kompetisi, pacuan kuda di Lembang menjadi hiburan masyarakat dan wisatawan.
Sebanyak 142 kuda pacu tradisional diikutsertakan dalam 24 Kelas yang digelar pada kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017.
Panitia Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017, Rizky Sarah mengatakan, pacuan kuda tradisional kali ini (03/12/2017) merupakan ajang kompetisi ke-II yang diselenggarakan melalui kerjasama KONI Kabupaten Bandung Barat dan Pordasi Kabupaten Bandung Barat setelah pada tahun 2016 kemarin panitia Pacuan Kuda Lembang Cup menggelar kompetisi serupa.
"Buat Lembang Cup ini kali kedua, tahun kemarin yang pertama," terangnya saat ditemui di arena Pacuan Kuda Lembang di Desa Kayuambon, Minggu (03/12).
Waduh! Jenazah Terpaksa Digotong Seharian Menempuh Jarak 36 Kilometer https://t.co/Jwpf0ICx3x via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 4, 2017
Menurutnya kompetisi tersebut diselenggarakan agar peternak kuda pacu semakin meningkat serta bisa terus memberikan hiburan bagi masyarakat dan menjadi daya tarik pariwisata di Lembang.
"Kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup II 2017 diikuti peserta dari seluruh Jawa Barat. Dalam pacuan kuda tradisional tersebut, seluruh peserta berlomba untuk memenangkan total hadiah Rp. 40.000.000," tuturnya.
Dalam kompetisi yang dimulai sedari pukul 08:00 WIB sampai dengan 16:00 WIB tersebut, Rizky memaparkan, di tahun 2017 ini, sebanyak 142 ekor kuda pacu se-Jawa Barat turut memeriahkan kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup II.
"Tahun ini ada 142 kuda se-Jawa Barat semua," ucapnya.
Terkait kelas kompetisi Pacuan Kuda, ia menuturkan, terdapat 24 kelas dalam kompetisi pacuan kuda tradisional yang bisa diikuti para peserta kompetisi asal Jawa Barat untuk memperebutkan total hadiah Rp.40.000.000.
"Kita ada 24 kelas semuanya, total hadiah sampai empat puluh jutaan," tuturnya.
Dibeberkan Rizky, kompetisi Pacuan Kuda Lembang Cup sempat vakum selama 5 tahun dan kembali dirintis dari awal sedari tahun 2016 sehingga di tahun 2017 ini dapat terlaksana kompetisi Pacuan Kuda yang ke-II.
"Kita sempat mati lima tahun pacuan di sini, Alhamdulillah tahun kemarin kita ngerintis, ngerintis lagi dan ini yang kedua," bebernya.
Disinggung soal asal kuda yang mengikuti kompetisi, ia memaparkan, kuda-kuda pacuan merupakan kuda asli Indonesia, terkecuali, untuk kelas Race Terbuka yang diikuti jenis kuda hasil kawin silang antara kuda betina domestik (asli Indonesia) dengan penjantan yang merupakan kuda asal negeri lain dengan kelas kompetisi Race Terbuka G2, Race Terbuka G3, dan Race Terbuka G4.
Presiden Jokowi Akan Menyusuri Tol Soroja Menggunakan Bus Persib Bandung Ditemani Para Pemain https://t.co/o6w8x85iqD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 4, 2017
"kuda-kudanya ini asli Indonesia cuma nanti ada race terakhir, Race Terbuka, nah itu udah mulai persilangan, namanya G2, G3, G4, nah itu si pejantannya kuda dari luar," katanya.
Mengenai banyaknya warga yang turut menyaksikan gelaran kompetisi tersebut, ia mengungkapkan, panitia bersyukur sekali karena memang kompetisi pacuan kuda tradisional telah menjadi hiburan bagi masyarakat Lembang serta sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Kota Lembang.
"Saya sih sebagai panitia Alhamdulillah banget, ya, karena ini kan hiburan masyarakat Lembang, ya, juga sebagai daya tarik buat pariwisata Lembang juga," katanya.
Dikonfirmasi daerah asal pemenang, ia menyampaikan, pemenang kompetisi terbilang merata, selain cukup banyak dimenangkan kuda pacu asal Lembang, beberapa daerah di Jawa Barat pun ada yang turut menjadi pemenang dalam kompetisi antar kelas tersebut.
"Alhmdulillah pemenengnya merata, dari Lembang sendiri ada Alhmdulillah lumayan banyak, dari Soreang ada, Tasik ada, dari Garut ada," jelasnya.
Diharapkan Rizky, selain peternak kuda pacu tradisional di Lembang semakin meningkat, ke depannya partisipasi peserta kompetisi bisa lebih banyak ditambah antusias pacuan kuda tradisional bisa lebih besar lagi.
"Mudah-mudahan ke depannya lebih banyak lagi, antusias pacuan tradisional lebih besar lagi," tandasnya.(*)