Beredar Foto Kubah Lava Gunung Agung, Berikut Penjelasan PVMBG
Sebuah foto yang menampilkan kubah lava di kawah sebuah gunung menjadi perbincangan di media sosial.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Sebuah foto yang menampilkan kubah lava di kawah sebuah gunung menjadi perbincangan di media sosial.
Pasalnya, foto yang dimuat di website www.vulkane.net itu menyatakan bahwa foto itu adalah kubah lava di kawah Gunung Agung.
Website itu juga mengklaim, bahwa foto itu adalah foto pertama yang memperlihatkan kubah lava di kawah Gunung Agung.
Dijelaskan pula bahwa fotografer mengambil risiko untuk bisa mengabadikan foto tersebut.
Terkait foto tersebut, PVMBG membenarkan lava telah keluar ke permukaan kawah setelah erupsi 25 November 2017 lalu.
Baca: Bocah Jepang Berusia 3 Tahun Hilang Setelah Ditinggal 10 Menit oleh Orangtuanya di Dalam Mobil
"Soal foto kawah, PVMBG sudah tahu ada lava keluar ke permukaan kawah setelah erupsi 25 November lalu. Makanya kita rilis statement itu di press release 1 Desember lalu, bahwa ada pertambahan lava di kawah," jelas Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pengamatan Gunungapi Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana.
Ia menegaskan, PVMBG tentunya tidak akan merekomendasikan siapapun untuk naik ke puncak karena situasinya yang sangat berbahaya.
"Kalau selamat ya keberuntungan, kalau tidak selamat ya wajar," ucap Devy.
Ia mengatakan, tidak ada seorang pun yang mengetahui apa selanjutnya yang terjadi pada Gunung Agung.
Baca: Ran, Harimau Sumatera Tertua di Jepang Berusia 20 Tahun Mati
"Seseorang yang sudah membaca beberapa artikel saja tidak bisa menyimpulkan apa yang akan terjadi selanjutnya di Gunung Agung," ujarnya.
Ia menegaskan, rekomendasi PVMBG sudah jelas apa potensi bahaya yang mungkin terjadi saat ini.
Hal itu bukan hasil penerawangan, tapi buah dari analisis komprehensif yang mempertimbangkan sejarah masa lalu, data masa kini, dan perbandingan contoh-contoh kasus yang ada di dunia.
"Kita tidak perlu takut dengan Gunung Agung, Gunung Agung bukanlah sosok pembunuh. Erupsi adalah siklus hidup Gunungapi, untuk kesetimbangan alam, untuk menjadi manfaat bagi manusia," katanya.