Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Tewas Terbunuh, Puluhan Ponton Tambang Ilegal dan Speedboad Dibakar Massa

Tempilang Lautan Api, berseliweran di liminasa facebook. Kondisi daerah Tempilang Kabupaten Bangka Barat memanas

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemuda Tewas Terbunuh, Puluhan Ponton Tambang Ilegal dan Speedboad Dibakar Massa
facebook
Pembakaran tambang ilegal di Tempilang 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Tempilang Lautan Api, berseliweran di liminasa facebook. Kondisi daerah Tempilang Kabupaten Bangka Barat memanas pasca meninggalnya pemuda setempat.

Warga mengabadikan momen pembakaran sejumlah speedboat milik pekerja tambang ilegal yang notabene adalah warga pendatang dari Selapan Sumatera Selatan.

Tak hanya speedboat, warga juga dikabarkan membakar ponton tambang isap (TI) apung milik para penambang.

pembakaran sejumlah tambang ilegal oleh warga

Apa yang menyebabkan warga mengamuk?

Dari penelusuran Bangka Pos, Minggu (10/12/2017) malam, suasana di desa Air Lintang Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat mencekam.

Ratusan warga berkumpul pasca terjadinya penyerangan yang menewaskan warga Air Lintang, Kecamatan Tempilang.

Menurut informasi, warga meringsek dan membakar spead boat di pantai pasir Kuning, yang biasa digunakan mengantar jemput penambang TI rajuk.

Berita Rekomendasi

Kades Desa Air Lintang Ridwan, membenarkan adanya kerumunan massa tersebut.

Menurut Ridwan, adanya kerumunan warga ini menyusul kejadian pembunuhan yang menimpa salah satu warga Air Lintang, Minggu malam.

Namun sampai saat ini Ridwan belum bisa memastikan identitas warga Air Lintang tersebut yang menjadi korban pembunuhan.

"Saat ini warga khususnya Air Lintang berkumpul pasca adanya keributan yang membuat salah satu warga Air Lintang meninggal. Namun untuk identitas pastinya kami belum tahu," ujar Ridwan melalui sambungan telepon.

Di media sosial, beredar sosok pemuda yang kondisinya menggenaskan bersimbah darah.
"Terjadi pembunuhan di kecamatan TEMPILANG kab Bangka barat yang dilakukan oleh pekerja tambang timah apung asal SELAPAN Terhadap warga kecamatan Tempilang dan memancing AMUK WARGA yang berakibat pembakaran semua PONTON dan speed juga mes /camp mereka ( para pendatang dari Selapan) ..aparat kepolisian Polsek Tempilang pun terjun ke TKP untuk menenangkan warga yang masih BRUTAL ...kejadian sore tadi selepas maghrib minggu 10 -12 2017 TEMPILANG LAUTAN API," tulis wrganet Ali Topan.


Ada beberapa foto yang beredar, namun belum dipastikan apakah sosok pemuda itu yang dikabarkan tewas di Tempilang.

Dua foto di atas beredar di facebook yang disebut-sebut sebagai korban pembunuhan di Tempilang namun belum diketahui kebernarannya.

Hingga dini hari, seluruh perangkat desa Air Lintang, Camat dan jajaran Polsek Tempilang masih berjaga-jaga di sekitar desa Air Lintang mengantisipasi terjadinya aksi main hakim sendiri.

"Saat ini kami perangkat Desa Air Lintang dan pak camat, polisi masih berjaga-jaga di sekitar desa Air Lintang," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan Ridwan, Informasi yang diterima dirinya, ada warga Air Lintang tersebut tewas di tangan penambang TI Rajuk. Namun hingga Minggu malam, Ridwan belum bisa memastikan identitas korban dan pelaku pembunuhan.

"Tadi warga melapor ke kantor desa bilang kalau ada kejadian yang menewaskan warga Air Lintang. Kalau informasi yang kami terima korban terlibat pertikaian dengan penambang TI rajuk," ujar Ridwan.

Kapolsek Tempilang Ipda Astrian Tomi memastikan, hingga pukul 22.00 WIB malam kemarin, situasi di Kecamatan Tempilang kondusif.

Namun, Tomi belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait dugaan kasus pembunuhan yang melibatkan warga Air Lintang tersebut.

Menurut Tomi, saat ini pihaknya tengah fokus bermediasi dengan kelompok warga yang berkumpul di kawasan Pantai Lampu Merah dan Air Lintang.

"Mohon maaf ya belum bisa memberikan tanggapan, karena saya dan anggota Polsek dan Polres tengah berada di kerumunan warga. Nanti kami informasikan lebih lanjut," ujar Tomi mewakili Kapolres AKBP hendro Kusmayadi.

Sementara Camat Tempilang, Masran mengaku sampai saat ini pihaknya masih kesulitan meredam emosi warga. Namun dirinya memastikan sejauh ini situasi masih kondusif.

"Kalau dibilang mereda sampai saat ini belum juga karena warga masih berkumpul. Dalam hal ini kami tidak bisa berbuat banyak, hanya menunggu antisipasi dari pihak kepolisian," kata Masran.

Masran juga membenarkan adanya kejadian pembakaran speed boat di lokasi.

Namun sampai saat ini Masran belum bisa memastikan berapa jumlah sped boat yang menjadi sasaran amukan warga.

"Benar warga meringsek dan membakar sejumlah spead boat yang mangkal di pantai pasir Kuning," ujar Masran. (ara/tea)

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas