Survei Internal PDI Perjuangan Jateng: Ganjar Disayang Rakyat
Survei internal DPD PDI Perjuangan Jateng simpulkan petahana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sulit terkalahkan.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Survei internal DPD PDI Perjuangan Jateng simpulkan petahana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sulit terkalahkan.
Dari survei yang dilakukan beberapa bulan lalu hanya 46,1 persen, survei terkini angkanya meningkat drastis.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, usai melantik Kader Komunitas Juang angkatan IV, di Panti Marhaen, Minggu (10/12/2017).
"Hasil survei angkanya meningkat dari 46,1 persen sekarang meningkat drastis. Faktanya demikian, fakta lapangan Ganjar agak sulit dilawan," ucap Bambang.
Namun untuk survei di kalangan kader internal partai, angkanya hanya 63 persen, menurun dari survei sebelum Pilgub Jateng 2013 lalu yang mencapai 93 persen.
Menurutnya, penurunan ini perlu dilakukan komunikasi intensif dengan para kader partai.
"Ada penurunan, maka petinggi di internal partai perlu dibereskan. Tapi Ganjar di publik sangat disukai, maka surveinya tetap tinggi," beber dia.
Upaya yang ia lakukan, yaitu beberapa waktu terakhir dirinya melakukan roadshow ke seluruh DPC di 35 kabupaten/kota se Jateng. Hal itu agar kader internal tetap satu komando.
"Sekaligus mengukur saya diterima nggak di DPC, kan jarang seluruh DPC mendukung ketua DPD. Yang awalnya saya prediksi mulanya hanya dua (yang tidak mendukung Ketua DPD), ternyata enggak, semua oke. Itu saya sowan supaya tune dengan emosi, PDIP kan baper," ungkap Bambang.
Menurut dia untuk kekuatan mesin partai jelang Pilgub Jateng, ia mengaku dari aspek resources sudah siap.
Sebab PDI Perjuangan di Jateng memiliki 19 bupati dan wali kota, 14 wakil bupati/wakil wali kota, 384 anggota DPRD kabupaten dan kota, 27 anggota DPRD provinsi, 18 anggota DPR RI.
"Ini kalau semua happy, maka luar biasa. Struktural partai kita sampai anak ranting, bukan main-main," katanya.
Akan tetapi, kondisi saat ini dari hasil roadshow, berbeda dengan Pilgub 2013. Saat itu, seluruh kader bekerja keras, keluar biaya, bergotongroyong untuk memenangkan Ganjar.
"Sekarang agak sulit kalau diulang, dulu orang bekerja sampai 120 persen. Kalau sekarang, keunggulannya Ganjar sudah dikenal," ucap dia.