Edy Wijanarko Belajar Merakit Bom dari Internet
Bom paket itu dinilai paling mudah oleh tersangka karena tidak banyak membutuhkan bahan peledak dan waktu.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Anas Miftakhudin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Bom paket yang dibikin tersangka Edy Wijanarko ( 43), asal Bulak Banteng ternyata dibuat secara otodidak.
Untuk membikin paket bom tersebut, tersangka mengaku searching lewat google.
Bom paket itu dinilai paling mudah oleh tersangka karena tidak banyak membutuhkan bahan peledak dan waktu.
Bahan dasarnya adalah, kotak, baterai, kabel dan potasium.
"Tersangka pernah belajar membuat bom daya ledaknya di atas bom paket. Tapi tidak diteruskan karena rumit," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno, Jumat (15/12/2017).
Untuk membikin bom paket yang dikirim ke Anton Warjono asal Sidobogem, Kecamatan Sugio, Lamongan, Edy mengaku tidak langsung jadi.
Percobaan dilakukan sampai enam kali dan itu baru bisa meledak.
"Pertama dicoba pada lampu dan berhasil meledak," jelasnya.
Darimana potasium dibeli tersangka? "Tersangka mengaku membeli potasium di toko kimia di seputaran Surabaya saja," katanya.
Apa latar belakang tersangka? "Tersangka adalah lulusan STM dan tahu soal elektronika," paparnya.
Bom paket yang dikirim itu berisikan potasium, pecahan kaca dimasukkan, dalam sebuah dus book ponsel.
Dus book yang dipakai adalah miliknya sewaktu membeli ponsel.
Namun IMEI yang tertera dalam dus book dihapus oleh tersangka. Penghapusan ini dimaksudkan untuk mengelabui petugas agar tidak bisa melacak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.