Keluarga Kecil Ini Tinggal di Rumah Pohon Tengah Hutan, Tak Disangka Begini Awal Mulanya
Untuk menuju rumah, warga harus menempuh jarak sekitar satu kilometer melewati hutan belantara.
Editor: Wahid Nurdin
Dikatakannya, dia terpaksa ikut menempati rumah pohon karena kedua anaknya rindu dan sering sakit mengharapkan kehadirannya.
Sementara, Budianto, enggan kembali ke rumah asal yang sebelumya mereka tempati bersama.
"Kami sebelumnya tinggal di Plesungan, kediaman orang tua, tapi suami saya tidak mau tinggal lagi di rumah itu, ada masalah keluarga," ucapnya.
Suaminya merasa tersinggung karena adik Marmi pernah menyindir Budianto lantaran tak mau menyekolahkan kedua anaknya dengan alasan ekonomi.
Marmi pun berulang kali meminta sang suami untuk mau kembali ke rumah, namun upayanya selalu gagal karena Budianto ingin tinggal di rumah pohon.
Ditambahkannya, rumah pohon itu dibuatkan oleh Lurah Desa Plesungan lantaran merasa kasihan melihat Budianto dan kedua anaknya tidur seadanya di hutan jati.
Baca: Sarwendah Tiap Hari Bikinkan Menu Baru untuk Ruben Onsu dan Sang Anak, Thalia
Sementara Budianto, menerangkan, tingggal di rumah pohon adalah keputusan terbaik menjauh dari perkampungan.
Dirinya juga tak takut akan gangguan hewan serangga seperti nyamuk, lipan, hingga kalajengking.
"Ya paling yang kecil-kecil itu, saya singkirkan saja bisa," katanya.
Bicara rencana ke depan, Budianto mengungkapkan, telah mendapat berkah dari Polres Karanganyar.
Keluarga kecil itu bakal dipindahkan dengan fasilitas rumah dari Polres Karanganyar.
"Dua hari lalu Pak Kapolres Karanganyar ke sini, berjanji membuatkan rumah di Karanganyar, dekat perkampungan, tapi saya tak tahu di mana," papar dia.
Selain itu, kedua anaknya juga akan disekolahkan lantaran putus sekolah.