Karena Cuaca Ekstrim, Margono Harus Panen Bawang Sebelum Waktunya
Salah satu petani bawang asal Bakung, Margono (55) ini terpaksa memilih untuk memanen dini tanaman bawang miliknya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hesty Imaniar
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Masuk ke Masa Tanam (MT) 1 di bulan Desember 2017, para petani bawang merah yang ada di Desa Bakung, Mijen, Demak mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Karena tanaman bawang mereka terendam banjir hingga ketinggian 50 cm.
Salah satu petani bawang asal Bakung, Margono (55) ini terpaksa memilih untuk memanen dini tanaman bawang miliknya.
Hal tersebut sengaja dilakukannya, untuk mengurangi kerugian yang semakin bertambah banyak.
"Dari 2 hektar tanaman bawang saya ini semuanya terpaksa saya panen dini, yang seharusnya 2 atau 3 hari lagi saya baru panen," katanya Kamis (21/12/2017).
Margono lebih lanjut mengatakan, bahwa kondisi cuaca seperti sekarang ini yang sulit ditebak, untuk jual hasil panen juga sulit.
"Hal ini dikarenakan kurang bagusnya bawang yang saya panen ini, akibat terendam banjir. Harganya anjlok dan kami terpaksa menjualnya kepada tengkulak, meskipun dengan harga jauh dari harapan kami," ucapnya.
Dari total lahan seluas 2 hektar, dirinya mengaku jika hasil tanam bawangnya yang bisa dipanen tidak bisa sampai setengahnya saja, jika ditotal kerugian yang dialaminya mencapai Rp 25 juta.
"Jika harga normalnya bisa sampai Rp 8 ribu perkilo, sedangkan sekarang ini hanya selakunya saja, minimal bisa untuk membeli bibit bawang lagi," pungkasnya. (*)